Jumat 26 May 2023 09:05 WIB

Rusia Panggil Dubes Jerman, Denmark, dan Swedia Terkait Ledakan Pipa Gas Nord Stream

Ledakan terjadi di zona ekonomi Swedia dan Denmark.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Cahaya pagi menyinari fasilitas pendaratan pipa Nord Stream 1 Laut Baltik dan stasiun transfer pipa gas OPAL, Link Pipa Laut Baltik, di Lubmin, Jerman, 21 Juli 2022.
Foto: AP Photo/Markus Schreiber
Cahaya pagi menyinari fasilitas pendaratan pipa Nord Stream 1 Laut Baltik dan stasiun transfer pipa gas OPAL, Link Pipa Laut Baltik, di Lubmin, Jerman, 21 Juli 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian Luar Negeri Rusia pada Kamis (25/5/2023) telah memanggil duta besar Jerman, Swedia, dan Denmark untuk memprotes kurangnya hasil penyelidikan untuk mengidentifikasi siapa yang meledakkan pipa gas Nord Stream tahun lalu. Beberapa ledakan bawah laut yang tidak dapat dijelaskan telah meledakkan pipa Nord Stream 1 dan pipa Nord Stream 2  yang menghubungkan Rusia dan Jerman, serta melintasi Laut Baltik pada September 2022.

Ledakan terjadi di zona ekonomi Swedia dan Denmark. Kedua negara mengatakan ledakan itu disengaja, tetapi belum menentukan siapa yang bertanggung jawab. Kedua negara serta Jerman sedang menyelidiki insiden tersebut.

Baca Juga

Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan menuduh ketiganya sengaja mengulur-ulur waktu dan berusaha menyembunyikan siapa yang berada di balik ledakan itu. Moskow tidak senang dengan sifat buram dari penyelidikan dan penolakannya untuk terlibat dengan Rusia.

“Telah dicatat bahwa negara-negara ini tidak tertarik untuk menetapkan keadaan sebenarnya dari sabotase ini. Sebaliknya, mereka menunda upaya mereka dan berusaha menyembunyikan jejak dan pelaku sebenarnya dari kejahatan yang kami yakini terkenal di negara-negara," kata Kementerian Luar Negeri Rusia.

"Bukan kebetulan bahwa versi mustahil yang 'bocor' (tentang apa yang terjadi) dibuang di media untuk mencoba memperkeruh air," kata Kementerian Luar Negeri Rusia menambahkan.

Kementerian Luar Negeri Denmark mengonfirmasi bahwa duta besarnya telah dipanggil. Mereka mengatakan, pihak berwenang di Denmark, Jerman, dan Swedia sedang melanjutkan penyelidikan.

"Denmark telah memberikan pembaruan berkelanjutan kepada Rusia mengenai kemajuan penyelidikan dan menanggapi pertanyaan mereka. Kami akan terus melakukannya," kata Kementerian Luar Negeri Denmark.

Amerika Serikat dan Organisasi Perjanjian Atlantik Utara menyebut insiden itu sebagai tindakan sabotase. Sementara Moskow menyalahkan Barat atas insiden itu.

Namun, tidak ada pihak yang memberikan bukti. Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, Moskow akan terus berusaha memastikan bahwa Jerman, Denmark, dan Swedia melakukan penyelidikan objektif dengan partisipasi Rusia. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement