REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo dan mitranya Menteri Perdagangan Cina, Wang Wentao, pada Kamis (25/5/2023), menyatakan keprihatinannya mengenai kebijakan pemerintah masing-masing yang saling serang dan saling membatasi, seperti Cina terhadap perusahaan-perusahaan konsultan AS, begitu juga larangan AS terhadap ekspor teknologi semikonduktor Cina.
Kedua belah pihak mengumumkan tidak ada yang diuntungkan dalam perselisihan mengenai teknologi dan keamanan ini. Selanjutnya Raimondo dan Wang berjanji memperkuat pertukaran mengenai isu-isu perdagangan.
Perusahaan-perusahaan dari kedua belah pihak telah dihantui oleh kontrol resmi yang lebih ketat terhadap perdagangan semikonduktor dan aktivitas lain dengan alasan keamanan. Hubungan diplomatik antara kedua pemerintah berada pada tingkat terendah dalam beberapa dekade terakhir menyusul perselisihan mengenai teknologi, keamanan, klaim teritorial Cina dan perlakuan Beijing terhadap Hong Kong dan etnis minoritas.
Raimondo sempat menyuarakan keprihatinan mengenai tindakan-tindakan Cina terhadap perusahaan-perusahaan AS di negeri tirai bambu itu, kata kantornya dalam sebuah pernyataan. Dikatakan bahwa mereka juga membahas lingkungan perdagangan dan investasi dan area-area untuk kerja sama potensial tetapi tidak memberikan rincian.
Diketahui Polisi Cina menggerebek kantor konsultan Bain & Co. dan Capvision serta sebuah perusahaan uji tuntas, Mintz Group, menyusul perluasan undang-undang keamanan dan intelijen nasional. Pihak berwenang tidak memberikan penjelasan atas penggerebekan tersebut.
Penggerebekan tersebut mengguncang perusahaan-perusahaan asing, yang menurut Kamar Dagang Inggris di Cina pekan ini menginginkan kejelasan yang lebih besar tentang penegakan hukum. Pihak berwenang Cina mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan wajib mematuhi hukum namun tidak memberikan indikasi apakah mereka melihat adanya pelanggaran.
Sementara Wang menyatakan keprihatinan utamanya tentang kebijakan AS mengenai larangan semikonduktor, ekspor dan perdagangan Cina, kata kementeriannya. Namun ia tidak memberikan rincian.
Pemimpin Cina, Xi Jinping, pada bulan Maret menuduh Washington berusaha menghambat perkembangan Cina setelah pemerintah AS memblokir akses ke teknologi untuk membuat chip prosesor canggih. Langkah AS ini ikut menghambat upaya Partai Komunis yang berkuasa untuk mengembangkan produsen semikonduktornya sendiri untuk ponsel pintar, kecerdasan buatan, dan aplikasi canggih lainnya.
Presiden Joe Biden telah memperketat pembatasan yang diberlakukan oleh pendahulunya, Donald Trump, terhadap akses ke desain, manufaktur, dan teknologi lain yang menurut Washington dan sekutunya dapat digunakan untuk meningkatkan persenjataan Cina. Sedangkan posisi saat ini, Beijing terus mengancam untuk menyerang Taiwan dan terlibat dalam sengketa teritorial dengan negara tetangga lainnya.
Kedua pemerintah belum melanjutkan negosiasi tatap muka untuk mengakhiri perang tarif yang dipicu oleh kenaikan pajak impor, yang dulu diberlakukan Trump terhadap barang-barang Cina, atas keluhan tentang kebijakan industri Beijing dan keluhan tentang pencurian teknologi.
Wang dijadwalkan bertemu dengan perwakilan perdagangan AS, Kathering Tai, menurut informasi pemerintah Cina. Wang berada di Amerika Serikat untuk menghadiri pertemuan Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik di Detroit.