Ahad 28 May 2023 07:35 WIB

Kini Lembaga Survei Berbalik Unggulkan Erdogan, Raih 52,7 Persen Suara

Suara warga Kurdi juga menjadi kunci kemenangan putaran dua pilpres.

Pendukung calon presiden Turki Kemal Kilicdaroglu (tidak ada dalam foto), pemimpin oposisi Partai Rakyat Republik (CHP), menghadiri acara kampanye pemilihannya di Istanbul, Turki, Sabtu (6/5/2023). Turki akan mengadakan pemilihan umum pada 14 Mei 2023 dengan dua sistem -putaran untuk memilih presidennya, sedangkan pemilihan parlemen akan diadakan secara serentak.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA – Hari ini (28/5/2023) warga Turki kembali mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) untuk memberikan dukungan atas dua capres, yaitu Recep Tayyip Erdogan dan Kemal Kilicdaroglu. Jika menang, Erdogan memasuki tiga dekade kepemimpinannya di Turki. 

TPS akan dibuka pada pukul 08.00 dan secara resmi ditutup pada pukul 17.00 waktu setempat. Pada Ahad tengah malam baru akan terlihat indikasi kuat siapa yang memperoleh mayoritas dukungan suara dari warga Turki. 

Pada putaran pertama pilpres, Erdogan mematahkan prediksi lembaga-lembaga survei yang menyatakan dia akan kalah dari pesaing utamanya, Kilicdaroglu. Namun ia justru unggul dengan perolehan suara 49,5 persen dan pesaingnya 44,9 persen. 

Di tengah krisis ekonomi yang melanda Turki, ia masih populer. Bahkan partai pendukungnya, AKP meraih suara mayoritas di pemilu parlemen yang juga digelar pada 14 Mei lalu. Dengan demikian Erdogan dan AKP masih didukung mayoritas dari 85 juta penduduk Turki. 

Baca Juga: Erdogan-Kilicdaroglu Serukan Pemilih Datangi TPS pada Pilpres Hari Ini

Jajak pendapat pada 20-21 Mei 2023 oleh lembaga survei Konda, menyebutkan pada putaran kedua pilpres ini Erdogan meraih duungan 52,7 persen suara sedangkan Kilicdaroglu 47,3 persen, pemilih yang belum menentukan pilihan juga masuk dalam penghitungan. 

Selain dukungan partai dari masing-masing koalisi, suara warga Kurdi juga menjadi kunci. Mereka berjumlah seperlima dari total populasi Turki. Partai pro-Kurdi, Peoples' Democratic Party (HDP) pada putaran pertama mendukung Kilicdaroglu. 

Namun, setelah Kilicdaroglu condong ke kelompok nasionalis setelah pilpres putaran pertama, akhirnya HDP tak secara eksplisit menyebut nama Kilicdaroglu untuk putaran kedua. Mereka mendesak agar menghentikan ‘one-man regime’ Erdogan. 

photo
Turki di Persimpangan - (Republika)

 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement