REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom dan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu akan segera bertemu. Menurut Kementerian Luar Negeri Swedia pada Senin (29/5/2023), pertemuan tersebut untuk membahas tawaran Stockholm yang tertunda untuk bergabung dengan aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Billstrom awalnya mengatakan kepada saluran televisi SVT, akan bertemu dengan mitranya dari Turki di pertemuan para menteri luar negeri NATO di Oslo pada Kamis (1/6/2023).
"Tapi kami telah diberitahu bahwa menteri luar negeri Turki tidak akan datang, jadi tidak akan ada pertemuan di sana," kata juru bicara Billstrom dan menegaskan pertemuan itu akan berlangsung segera.
Gesekan antara Turki dan Swedia sudah berlangsung lama. Di masa lalu, Swedia mengkritik catatan hak asasi manusia Turki dan mempertanyakan kepatuhannya pada standar demokrasi.
Turki mengatakan, Swedia menampung anggota kelompok milisi yang dianggapnya teroris. Stockholm juga dinilai belum memenuhi bagiannya dari kesepakatan yang dibuat di Madrid pada Juni tahun lalu untuk meredakan kekhawatiran keamanan Ankara.
Diskusi antara kedua negara mengenai NATO terhenti selama pemilihan. "Saya berharap dapat beralih ke gigi yang lebih tinggi dan mempercepat sekarang kita tahu apa hasilnya," kata Billstrom.
Billstrom menegaskan kembali, bahwa pemerintah berharap Swedia dapat menjadi negara anggota ke-32 NATO pada saat pertemuan puncak aliansi di ibu kota Lituania Vilnius pada 11-12 Juli. Swedia dan Finlandia melamar keanggotaan NATO setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Namun, sementara Finlandia bergabung dengan aliansi militer Barat pada April, tawaran Swedia telah tertahan oleh keberatan dari Turki dan Hongaria.