REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menyambut Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada Senin (29/5/2023). Momen ini menandai kunjungan pertama Maduro ke Brasil sejak 2015.
Maduro dan istrinya Cilia Flores tiba di Brasilia pada Ahad (28/5/2023). Kehadiran pemimpin Venezuela ini menjelang pertemuan puncak para pemimpin Amerika Latin yang dijadwalkan pada Selasa (30/5/2023).
Presiden Lula pun menunjukan antusiasmenya atas kunjungan Maduro di Twitter, mengingat itu adalah momen bersejarah. Dia mengungkapkan keinginannya untuk membangun kembali hubungan diplomatik dan komersial dengan pemerintah Venezuela.
"Hubungan komersial kami dulu memiliki aliran enam miliar dolar. Hari ini menjadi dua miliar. Ini buruk bagi Venezuela dan Brasil. Namun hubungan antara negara kita juga dapat bersifat budaya, ekonomi, dalam pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam perang melawan perdagangan narkoba di perbatasan kita," ujar Lula.
Maduro juga memuji dimulainya kembali hubungan bilateral antar negara. "Pertemuan saya dengan Presiden @LulaOficial merupakan fakta bersejarah, transendental, dan kemenangan bagi martabat rakyat kami," katanya dikutip dari Anadolu Agency.
Menurut Maduro, penyelamatan dan penyegaran persatuan antara Brasil dan Venezuela adalah jalan yang benar. Upaya itu dinilai akan membawa Brasilia dan Caracas menuju pengembangan dan integrasi negara yang hebat.
Hubungan diplomatik antara Venezuela dan Brasil telah tegang secara signifikan sejak Jair Bolsonaro mengambil alih kekuasaan pada 2019. Bolsonaro mengeluarkan dekrit yang melarang Maduro memasuki negara itu dan menyatakan dukungannya pada pemimpin oposisi Juan Guaido.
Menyusul kemenangan Lula dalam pemilu 2022, terjadi perubahan dramatis dalam pendekatan diplomatik terhadap Venezuela. Lula mengundang Maduro untuk menghadiri pelantikannya pada Januari 2023, mengakhiri larangan yang diberlakukan terhadap Maduro.
Konferensi Tingkat Tinggi Pemimpin Amerika Selatan akan diadakan Selasa di Brasilia di Istana Itamaraty. Presiden Argentina, Bolivia, Cile, Kolombia, Ekuador, Guyana, Paraguay, Suriname, Uruguay, dan Venezuela telah mengkonfirmasi kehadirannya.