Selasa 30 May 2023 20:40 WIB

Menko Perekonomian RI Temui Parlemen Uni Eropa Bahas Potensi EUDR Bebani Petani

RI dan Malaysia akan menyuarakan keresahan terhadap EUDR yang dinilai diskriminatif.

Bendera Uni Eropa. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto akan melakukan pertemuan dengan Dewan Komisioner dan Parlemen Uni Eropa pada 30-31 Mei 2023 untuk membahas terkait Kebijakan Deforestasi Eropa (EU Deforestation Regulation/EUDR) yang berpotensi membebani petani sawit kecil di Indonesia dan Malaysia.
Foto: Anadolu Agency
Bendera Uni Eropa. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto akan melakukan pertemuan dengan Dewan Komisioner dan Parlemen Uni Eropa pada 30-31 Mei 2023 untuk membahas terkait Kebijakan Deforestasi Eropa (EU Deforestation Regulation/EUDR) yang berpotensi membebani petani sawit kecil di Indonesia dan Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto akan melakukan pertemuan dengan Dewan Komisioner dan Parlemen Uni Eropa pada 30-31 Mei 2023 untuk membahas terkait Kebijakan Deforestasi Eropa (EU Deforestation Regulation/EUDR) yang berpotensi membebani petani sawit kecil di Indonesia dan Malaysia.

Menko Airlangga bersama Deputi (Timbalan) Perdana Menteri dan Menteri Perladangan dan Komoditi Malaysia Datuk Sri Fadillah Yusof akan menyuarakan keresahan kedua negara terhadap EUDR yang dinilai diskriminatif dan berdampak negatif pada akses pasar sejumlah komoditas terutama kelapa sawit.

Baca Juga

"Kami ingin menekankan bahwa EUDR membebani petani kecil, karena mereka harus mematuhi prosedur administratif sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan regulasi tersebut," ungkap Menko Airlangga dikutip dari keterangan resmi, Selasa (30/5/2023).

Bertolak langsung dari New York, Amerika Serikat, selepas mengikuti Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) Ministerial Conference, Menko Airlangga tidak hanya akan melakukan pertemuan dengan Dewan Komisioner dan Parlemen Uni Eropa, tapi juga pihak swasta, organisasi internasional, dan NGO di Eropa yang terkait dengan EUDR.

Kegiatan joint mission tersebut akan membahas langkah-langkah yang dapat ditempuh agar ketentuan tersebut tidak akan membebani dan memberikan dampak negatif terutama kepada para pelaku petani kecil (smallholders) kelapa sawit dan komoditas lainnya.

Dalam agenda kerja selama dua hari penuh di Brussels tersebut, Menko Airlangga dan Deputi (Timbalan) Perdana Menteri Malaysia Datuk Sri Fadillah akan melakukan sejumlah pertemuan yakni dengan High Representative of the European Union for Foreign Affairs and Security Policy Josep Borrell-Fontelles dan Commissioner for the Environment, Oceans, and Fisheries Virginijus Sinkevic?ius.

Selanjutnya keduanya juga akan menemui Executive Vice President (EVP) European Green Deal and Commissioner for Climate Action Policy Frans Timmermans dan Vice President of the European Parliament MEP Heidi Hautala. Di samping itu, Chair of International Trade/INTA Committee MEP Bernd Lange, serta CSOs and European Alliances dan perwakilan sejumlah pengusaha industri kelapa sawit Uni Eropa juga akan ditemui.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement