REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Hamas mengkritik upaya Israel untuk Yahudisasi pendidikan di Yerusalem Timur. Hamas menggambarkannya sebagai kejahatan yang meningkat terhadap keberadaan, identitas, geografi, dan sejarah Palestina.
“Kebijakan Zionis ini tidak akan berhasil dalam mempengaruhi kesadaran kolektif generasi Palestina yang sedang bangkit, dan akan gagal melenyapkan identitas Palestina yang mapan, yang berakar di hati dan pikiran rakyat kita, tua dan muda, dan di semua tempat mereka. tempat tinggal," kata juru bicara Hamas untuk Yerusalem, Muhammad Hamada, dilaporkan Middle East Monitor, Jumat (2/6/2023).
Hamada menekankan, para guru dan siswa Palestina akan bertekad untuk mempertahankan kurikulum dan sekolah Palestina, serta melindungi mereka dari kebijakan Yahudisasi pendudukan Israel. Majelis Pleno Knesset Israel belum lama ini menyetujui dua rancangan undang-undang yang ditujukan untuk meningkatkan pengawasan terhadap sekolah dan guru di Israel, termasuk Yerusalem Timur
Hamada mengindikasikan, kebijakan Yahudisasi Israel bukanlah hal baru. Tetapi kebijakan Yahudisasi telah meningkat.
Israel berupaya mengusir warga Palestina di Yerusalem dengan menghancurkan rumah mereka, menarik identitas mereka, dan mengenakan pajak sangat tinggi. Israel menerapkan kebijakan itu dengan dalih masalah keamanan, sehingga memaksa warga Palestina meninggalkan Yerusalem untuk memberi jalan bagi pemukim ilegal.