Rabu 07 Jun 2023 02:05 WIB
Bendungan Kakhovka secara tradisional memasok 85 persen air ke Krimea.

Bendungan Kakhovka dan Geopolitik Air di Krimea

Bendungan Kakhovka dan Geopolitik Air di Krimea

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Citra satelit yang disediakan oleh Planet Labs PBC ini menunjukkan ikhtisar kerusakan bendungan Kakhovka di Ukraina selatan pada Selasa, 6 Juni 2023.
Foto:

Kanal itu diblokir oleh Ukraina setelah aneksasi Rusia atas Krimea pada 2014. Langkah ini menyebabkan kekurangan air akut di semenanjung. Blokade ini berakhir setelah pasukan Rusia merebut kanal ketika mereka menginvasi Ukraina pada 24 Februari tahun lalu.

Para pejabat Rusia mengatakan, pemulihan akses ke kanal itu sebagai salah satu keuntungan dari operasi militer khusus di Ukraina. Sebelum perang di Ukraina meletus, Presiden Vladimir Putin dan pejabat tinggi lainnya sering mengadakan pertemuan tentang masalah air Krimea. Mereka mencoba menyusun rencana, mulai dari mengebor sumur hingga membangun pabrik desalinasi yang akan memungkinkan semenanjung menjadi sepenuhnya otonom dalam hal pasokan airnya.

Gubernur Sevastopol yang diangkat Rusia, Mikhail Razvozhaev mengecilkan ancaman langsung terhadap pasokan air. "Pasokan air ke kota tidak akan terpengaruh oleh kerusakan pembangkit listrik tenaga air Kakhovskaya dengan cara apa pun. Kota ini menggunakan waduknya sendiri, cadangan airnya maksimal, dan ada juga sumber cadangan pasokan air," ujar Razvozhaev.

Pada November 2022, ketika Moskow dan Kiev saling menuduh merencanakan untuk meledakkan bendungan, seorang pejabat tinggi yang didukung Rusia di Krimea, Vladimir Konstantinov mengatakan, Semenanjung Krimea memiliki cukup air di reservoirnya sendiri dan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama dua tahun meskipun tidak hujan.

Namun dia mengatakan, pihak berwenang yang didukung Rusia mengandalkan terusan itu sebagai sumber pembangunan Krimea. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement