REPUBLIKA.CO.ID, KIEV – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menerima kunjungan Kardinal Italia Matteo Zuppi, Selasa (6/6/2023). Zauppi merupakan utusan perdamaian Paus Fransiskus untuk Ukraina.
Dalam pertemuan tersebut Zelensky dan Kardinal Zuppi membahas perkembangan konflik di Ukraina. Pada kesempatan itu, Zelensky menegaskan bahwa gencatan senjata tidak akan mengarah pada perdamaian. "Kepala negara menekankan bahwa gencatan senjata dan pembekuan konflik tidak akan mengarah pada perdamaian," kata Kantor Kepresidenan Ukraina dalam sebuah pernyataan.
Zelensky mengungkapkan, hanya isolasi dan tekanan terhadap Rusia yang dapat membawa perdamaian ke Ukraina. Selain itu, Zelensky menyebut, kesepakatan apa pun untuk mengakhiri konflik harus sesuai dengan persyaratan negaranya.
Zelensky dan Kardinal Zuppi juga membahas interaksi kemanusiaan antara Ukraina dan Vatikan. Zelensky memuji kontribusi Vatikan dalam proses pembebasan tawanan perang Ukraina dan memulangkan anak-anak Ukraina yang dibawa ke Rusia.
Paus Fransiskus telah berulang kali menyerukan perdamaian di Ukraina. Dalam beberapa kesempatan, dia pun melayangkan kritik keras kepada Rusia ketika serangan mereka memakan korban sipil di Ukraina. Pada Maret lalu, Paus Fransiskus mengajukan penawaran agar dapat berkunjung ke Moskow.
Dia ingin terlibat langsung dengan Rusia untuk memprakarsai perundingan damai. Namun Kremlin menolak tawaran kunjungan Paus Fransiskus.
Sejak pecah pada Februari 2022, kini perang antara Rusia dan Ukraina sudah memasuki bulan ke-14. Belum ada tanda-tanda bakal ada perundingan gencatan senjata atau perdamaian dalam waktu dekat.