Rudal hipersonik Iran dapat terbang setidaknya 15 kali lebih cepat dari kecepatan suara dan pada lintasan yang rumit sehingga sulit untuk dicegat.
Iran mengatakan rudal balistiknya dapat memiliki jangkauan hingga 2.000 kilometer dan dapat digunakan sebagai serangan pembalasan terhadap AS, Israel, dan target regional potensial lainnya.
Kekhawatiran tentang rudal balistik Iran berkontribusi pada keputusan mantan presiden Donald Trump yang secara sepihak membatalkan pakta nuklir Teheran pada 2018. Pakta nuklir ini disepakati pada 2015 antara Iran dengan enam kekuatan utama.
Menurut Kantor Direktur Intelijen Nasional AS, Iran dipersenjatai dengan jumlah rudal balistik terbesar di kawasan. Asosiasi Pengendalian Senjata mengatakan, rudal Iran sebagian besar merujuk desain Korea Utara dan Rusia. Mereka juga mendapatkan bantuan Cina.
Baca Juga: Iran Berhasil Uji Coba Rudal Balistik
The Arms Control Association mengatakan, Iran memiliki rudal balistik jarak pendek dan jarak menengah. Deretan rudal itu antara lain Shahab-1, dengan kisaran jangkauan 300 kilometer, Zolfaghar 700 kilometer.
Ada pula Shahab-3 antara 800 hingga 1.000 kilometer, dan Emad-1, rudal yang sedang dikembangkan dengan jangkauan hingga 2.000 kilometer. Iran juga sedang mengembangkan rudal Sejiil dengan jangkauan 1.500 hingga 2.500 kilometer.