Kamis 08 Jun 2023 14:10 WIB

Trudeau: Kanada Harus Pastikan Penduduk Aman dari Kebakaran Hutan

Kanada telah memerangi kebakaran hutan sejak awal Mei tahun ini.

Seorang petugas pemadam kebakaran mengarahkan air ke api rumput yang membakar di areal belakang properti perumahan di Kamloops, British Columbia, Kanada, pada Senin, 5 Juni 2023.
Foto: Darryl Dyck/The Canadian Press via AP
Seorang petugas pemadam kebakaran mengarahkan air ke api rumput yang membakar di areal belakang properti perumahan di Kamloops, British Columbia, Kanada, pada Senin, 5 Juni 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan, petugas pemadam bekerja siang dan malam untuk menghentikan kebakaran hutan yang mengerikan di seluruh negeri. Akan tetapi, Kanada perlu berbuat lebih banyak untuk memastikan keselamatan penduduk.

"Kita perlu terus memastikan bahwa kita melakukan segala yang bisa dilakukan untuk menjaga keselamatan warga Kanada ketika peristiwa cuaca ekstrem ini melanda," kata Trudeau dalam konferensi pers pada Rabu (7/6/2023).

Baca Juga

Selain itu, dia menekankan pentingnya upaya untuk memprediksi, melindungi, dan bertindak sebelum lebih banyak bencana terjadi.

Trudeau mengatakan bahwa ratusan anggota Angkatan Bersenjata Kanada (CAF) dikerahkan ke daerah kebakaran. "Ada ratusan anggota Angkatan Bersenjata yang sekarang dikerahkan. Selain itu, CAF membantu segala hal mulai dari pengiriman makanan dan perbekalan ke orang-orang di Quebec hingga memberikan dukungan logistik untuk pengebom air," kata dia.

Menteri Keamanan Publik Bill Blair memaparkan, sejauh ini, terjadi 2.293 kebakaran hutan di Kanada dengan sekitar 3,8 juta hektare lahan terbakar. Selain itu, diperkirakan 20.183 orang telah dievakuasi dari rumah dan komunitas mereka.

Sementara beberapa orang sudah dapat kembali ke tempat mereka di beberapa bagian provinsi Alberta, Nova Scotia dan Quebec, tapi banyak lainnya masih mengungsi karena kebakaran terus mengganggu masyarakat.

Kanada telah memerangi kebakaran hutan sejak awal Mei tahun ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement