REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Selain bahasa Indonesia, petunjuk arah atau rambu (signage) di sejumlah stasiun kereta bawah tanah di ibu kota Korea Selatan (Korsel), Seoul, juga tersedia bahasa Melayu. Hal itu untuk memudahkan turis yang semkain melonjak pergi ke Korsel dari Indonesia dan Malaysia.
Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Korsel, Gandi Sulistiyanto mengatakan, rambu bertuliskan bahasa Indonesia berada di sejumlah stasiun subway di Seoul. Dia menyebut, Pemerintah Korsel berupaya mengakomodasi untuk memudahkan turis Indonesia, Malaysia, dan negara lain saat mengunjungi negeri Ginseng.
"Memang sepertinya sebagai upaya Pemerintah Korsel dalam mengakomodir dan memudahkan turis Indonesia dan beberapa negara lain. Letak tulisan tersebut cukup terbatas, seperti Namsan, Itaewon, dan Myeongdong," ujar Dubes Gandi kepada Republika.co.id di Jakarta pada Jumat (9/6/2023).
Gandi mengatakan, selain di subway, rambu bertuliskan bahasa Indonesia di Seoul juga hadir di daerah Myeongdong dan Gwanghamun Square. Langkah itu merespons banyaknya pergerakan turis Indonesia dan Malaysia yang melancong ke Korsel.
"Jadi pendapat kami, pertimbangannya karena jumlah wisatawan, untuk mempermudah saja," kata Gandi.
Bahasa Korea, Inggris, Mandarin, Jepang, dan Indonesia serta Malaysia terpasang di sejumlah kereta bawah tanah di Seoul untuk memudahkan turis yang bepergian menggunakan kereta. Menurut media Kosmo, penanda berbahasa Malaysia dan Indonesia menandakan jumlah wisatawan Malaysia dan Indonesia yang berkunjung ke Korsel semakin meningkat setiap harinya.
Jumlah pengunjung atau wisatawan Indonesia ke Korsel telah melonjak tajam usai pembatasan pandemi dicabut. Indonesia dan Korsel memang sepakat untuk memperdalam dan meningkatkan hubungan diplomatik dalam memasuki usia ke-50 tahun.
Gandi menegaskan, Indonesia dan Korsel sepakat meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, seperti politik, pertahanan, perdagangan dan investasi, sumber daya manusia, pendidikan, riset dan teknologi, hingga kebudayaan.