Sabtu 10 Jun 2023 06:27 WIB

Karhutla Kanada Terus Meluas

AS mengirimkan ratusan petugas pemadam kebakaran ke Kanada.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ferry kisihandi
Seorang petugas pemadam kebakaran mengarahkan air ke api rumput yang membakar di areal belakang properti perumahan di Kamloops, British Columbia, Kanada, pada Senin, 5 Juni 2023.
Foto: Darryl Dyck/The Canadian Press via AP
Seorang petugas pemadam kebakaran mengarahkan air ke api rumput yang membakar di areal belakang properti perumahan di Kamloops, British Columbia, Kanada, pada Senin, 5 Juni 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, BRITISH COLUMBIA --- Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kanada terus menyebar dari wilayah Quebec ke provinsi British Columbia, Kanada bagian barat, pada Jumat, (9/6/2023). Ratusan titik kebakaran masih terjadi di Quebec dan asap mengalir ke kota-kota Amerika Utara.

Sekitar 2.500 orang diperintahkan mengungsi dari komunitas Tumbler Ridge di timur laut British Columbia pada Kamis sore. Pejabat di Kanada memperluas perintah evakuasi untuk kebakaran di Donnie Creek, kebakaran terbesar kedua di provinsi tersebut, di wilayah Peace River.

Suhu di beberapa bagian British Columbia melonjak hingga lebih dari 30 derajat Celcius pekan ini, hampir 10 derajat di atas rata-rata musiman. Meskipun hujan diperkirakan turun pada akhir pekan ini, namun ada risiko sambaran petir yang dapat memicu lebih banyak kebakaran.

Di Negara Bagian Alberta, lebih dari 3.500 orang masih berada di bawah perintah evakuasi dan peringatan panas diberlakukan di sebagian besar bagian tengah provinsi tersebut.

 "Warga diminta untuk terus berhati-hati karena kondisi panas dan kering diperkirakan akan terjadi pada akhir pekan ini," ujar pemerintah provinsi setempat dalam sebuah buletin kebakaran yang dirilis pada Kamis (8/6/2023) sore.

Asap kebakaran hutan terus mengganggu jutaan orang di Kanada bagian timur dan Amerika Serikat bagian timur laut, meskipun para petugas pemadam kebakaran telah membuat kemajuan dalam mengatasi beberapa kobaran di Provinsi Quebec.

Kualitas udara yang buruk diperkirakan akan terus berlanjut di kota-kota seperti Ottawa, Toronto, New York, dan Washington hingga Ahad ini ketika arah angin berubah.

Kanada mengalami awal terburuk musim panas dengan kebakaran hutan. Telah terjadi 2.372 titik kebakaran sepanjang tahun ini dan 4,3 juta hektare terbakar, menurut Pusat Kebakaran Hutan Antar-Lembaga Kanada (CIFFC), sekitar 15 kali lipat dari rata-rata tahunan selama dekade terakhir.

Hampir sepertiga dari 427 titik api yang saat ini menyala di seluruh Kanada berada di Quebec, lebih banyak dari provinsi lainnya.

Situasi mulai stabil, Perdana Menteri François Legault mengatakan kepada para wartawan dalam sebuah update pada hari Kamis, meskipun 13.500 orang masih belum dapat kembali ke rumah. Hujan diperkirakan akan turun di Quebec dan Ontario, Senin mendatang.

Bantuan internasional

Negara negara dari seluruh dunia telah berjanji untuk meningkatkan bantuan mereka kepada Kanada membantu pemadaman api. Kanada telah berjuang keras melawan ratusan titik api di negara tersebut dalam awal musim kebakaran terburuk yang pernah terjadi.

AS mengirimkan ratusan petugas pemadam kebakaran ke Kanada selama beberapa pekan terakhir. Pihak AS berjanji akan lebih banyak bantuan sedang dalam perjalanan.

Presiden Joe Biden, dalam sebuah pernyataan pada Kamis, mengatakan ia telah mengerahkan aparat berwenang untuk segera menanggapi permintaan tambahan petugas pemadam kebakaran dan aset-aset pemadam kebakaran.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, berterima kasih kepada Biden atas bantuannya. Trudeau dan Biden membahas perlunya bekerja sama untuk mengatasi dampak perubahan iklim yang menghancurkan.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement