Ahad 11 Jun 2023 21:54 WIB

Khamenei: Kalau Memang Iran Inginkan Senjata Nuklir, Barat tak Bisa Halangi

Khamenei mendorong Pemerintah Iran terus bekerja sama dengan IAEA.

Gambar satelit dari Planet Labs PBC ini menunjukkan situs nuklir Natanz Iran, serta konstruksi yang sedang berlangsung untuk memperluas fasilitas di gunung terdekat, dekat Natanz, Iran, 9 Mei 2022.
Foto: Planet Labs PBC via AP
Gambar satelit dari Planet Labs PBC ini menunjukkan situs nuklir Natanz Iran, serta konstruksi yang sedang berlangsung untuk memperluas fasilitas di gunung terdekat, dekat Natanz, Iran, 9 Mei 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI – Pemimpin spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei menyatakan, jika memang Iran ingin membuat senjata nuklir, Barat tak bisa menghalangi keinginan tersebut. Khamenei menyampaikan hal tersebut, Ahad (11/6/2023). 

Selama ini, Iran menegaskan hanya mengembangkan program nuklir damai dan sesuai hukum internasional. Namun, Barat dan Israel menuding Iran mengembangkan senjata nuklir dan menjatuhkan sanksi ekonomi atas Teheran.  

‘’Tuduhan Iran membuat senjata nuklir adalah bohong dan mereka (Barat) tahu itu. Kami tak menginginkan senjata nuklir karena alasan keyakinan agama kami. Jika tidak (kalau Iran memang ingin membuat senjata nuklir), Barat tak bisa menghentikan kami,’’ kata Khameni. 

Ia menambahkan, menjalinkan kesepakatan dengan Barat terkait program nuklir tak masalah jika infrastruktur nuklir Iran tetap utuh. Ia menyampaikan hal ini di tengah upaya Teheran dan Washington menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015. 

Kesepakatan ini melibatkan pula Rusia, Cina, Inggris, Prancis, dan Jerman, yang dibatalkan sepihak saat Donald Trump menjabat presiden. Beberapa bulan kedua negara melakukan pembicaraan tak langsung tapi mandek sejak September tahun lalu. 

Baca Juga: Iran Sengaja Lakukan Pengayaan Uranium demi Tekan Barat Agar Cabut Sanksi

Kedua belah pihak menuding merekalah penyebab tak adanya kemajuan pembicaraan karena menyampaikan permintaan tak masuk akal. Khamenei menyatakan tak ada salahnya bersepakat, menyusul isu hampir tercapai kesepakatan antara AS dan Iran. 

‘’Tak ada salahnya menjalin kesepakatan dengan Barat tetapi infrastruktur industri kami mestinya tak disentuh,’’ ujar Khamenei. Pada kesepakatan 2015, Iran membatasi pengayaan uranium dengan imbalan diangkatnya sanksi internasional atas Iran.

Lalu, Trump menarik diri dan menjatuhkan sanksi ekonomi ke Iran. Ini membuat Iran perlahan melepas dari ikatan kesepakatan itu, yang kemudian membangkitkan kecurigaan AS, Eropa, dan Israel bahwa Iran mengembangkan senjata nuklir.

photo
Program nuklir Iran - (AP/Reuters/Aljazairah)

Namun, Khamenei menegaskan, Iran tak pernah berpikir membangun bom nuklir. Bahkan Khamenei mendorong Pemerintah Iran terus bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) terkait program nuklirnya. 

Bulan lalu, IAEA melaporkan minim perkembangan soal sengketa program nuklir Iran. Termasuk memasang kembali sejumlah perangkat pemantau yang semula dipasang merujuk kesepakatan 2015 yang tahun lalu dibongkar Iran. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement