REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Ajudan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir, Chanamel Dorfman, tertangkap kamera sedang buang air kecil di depan umum, di dekat lokasi penembakan massal yang menewaskan lima warga Palestina. Dalam video yang diunggah di akun Twitter Aljazirah, Dorfman buang air kecil ketika polisi Israel sedang menangani penembakan di Kota Yafa an-Naseriyye, pada Kamis (8/6/2023).
Dalam video tersebut, Dorfman berjalan ke tepi jalan yang tampak seperti reruntuhan bangunan kemudian buang air kecil. Setelah itu, dia kembali bergabung dengan polisi Israel yang sedang menangani insiden penembakan itu. Ben-Gvir diketahui sedang berada di lokasi penembakan untuk melakukan peninjauan.
Video Dorfman yang buang air kecil sembarangan ini menuai beragam reaksi dari warganet. Seorang warganet berkomentar perilaku Dorfman "sangat menjijikan". Bahkan, warganet lainnya menyamakan perilaku Dorfman dengan seekor anjing yang sedang buang air kecil di jalanan.
This Israeli gov’t aide was filmed publicly urinating near the site of a mass shooting which killed five Palestinians just hours earlier.
He’s Chanamel Dorfman, chief of staff to National Security Minister Itamar Ben-Gvir ⤵️ pic.twitter.com/pGsAFiPE7a
— Al Jazeera English (@AJEnglish) June 11, 2023
Pada Maret 2023, Times of Israel melaporkan, Ben-Gvir telah mengangkat seorang kepala staf secara ilegal dan tanpa kontrak kerja. Kepala staf yang dimaksud adalah Dorfman. Haaretz melaporkan, hampir tiga bulan setelah bekerja, Dorfman masih belum memiliki kontrak. Laporan lain mengatakan, Komisi Aparatur Sipil Negara telah mengkonfirmasi hal tersebut.
Dorfman merupakan mantan aktivis pemukim sayap kanan dari Hilltop Youth yang terorganisir secara longgar. Dorfman telah mengirimkan surat resmi kepada komandan polisi senior atas nama Ben-Gvir, termasuk surat yang meminta kepala polisi untuk memotong 25 persen staf kantor juru bicara polisi. Meskipun menjadi warga negara biasa, Dorfman menunjuk dirinya sendiri sebagai kepala staf Ben-Gvir. Haaretz mengutip sumber polisi senior yang tidak disebutkan namanya mengatakan, dalam situasi saat ini, perilaku Dorfman sama dengan peniruan identitas.