Kamis 15 Jun 2023 11:25 WIB

Tikus di Paris Pernah Diburu untuk Dimakan Ketika Masa Perang

Tikus bahkan menjadi makanan pokok bagi penduduk yang kelaparan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Film Ratatouille. Tikus bahkan pernah menjadi makanan pokok bagi penduduk yang kelaparan.
Foto: Disney/Pixar
Film Ratatouille. Tikus bahkan pernah menjadi makanan pokok bagi penduduk yang kelaparan.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Paris adalah kota keempat dengan populasi tikus terbanyak di dunia, setelah Deshnoke di India, London di Inggris dan New York di Amerika Serikat. Populasi tikus di Paris mencapai enam juta, lebih banyak daripada jumlah populasi manusia yang mencapai 2,1 juta.

Majalah Le Point melaporkan, Paris dan tikusnya memiliki sejarah yang panjang.  Selama berabad-abad, tikus telah hadir dalam kehidupan sehari-hari.  Pada abad ke-19, hewan pengerat berkerumun di selokan, tiang penyangga yang kemudian disulap menjadi sarung tangan mewah hingga lauk panci masak.

Baca Juga

“Kohabitasi Paris dengan tikusnya bukanlah hal baru. Selama berabad-abad hewan pengerat telah menjadi sahabat tertua penduduk ibu kota, membangkitkan rasa jijik, histeria, legenda, dan fantasi pada saat yang bersamaan," ujar laporan Le Point.

Ada kalanya tikus menjadi penyelamat bagi warga Prancis yang kelaparan. Dalam Pengepungan Paris pada 1870 selama perang Prancis-Prusia, tikus bahkan menjadi makanan pokok bagi penduduk yang kelaparan. Daging tikus dimasak dengan baik untuk menghindari keracunan dan dikonsumsi oleh masyarakat miskin yang kelaparan.

"Konon dagingnya (daging tikus) mirip dengan daging burung.  Selama musim dingin tahun 1870 ini, tikus itu tidak pernah lebih dekat dengan orang Paris," menurut laporan Le Point.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement