REPUBLIKA.CO.ID, PARIS – Pemerintah Prancis menyampaikan keprihatinan mendalam atas aksi kekerasan yang dilakukan pasukan Israel terhadap warga Palestina saat menggelar operasi penyerbuan di wilayah Jenin, Tepi Barat, baru-baru ini. Prancis mengingatkan, Israel memiliki kewajiban mematuhi hukum kemanusiaan internasional dan memastikan terhadap penduduk Palestina di wilayah pendudukan.
Prancis menyampaikan belasungkawa atas tewasnya enam warga Palestina di Jenin oleh pasukan Israel. Operasi penyerbuan turut menyebabkan lebih dari 90 orang mengalami luka-luka.
Menurut Prancis, aksi kekerasan terbaru pasukan Israel yang kembali merenggut korban jiwa menegaskan kebutuhan mendesak untuk membangun kembali cakrawala realistis untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Terkait hal itu, Prancis menekankan, solusi dua negara Israel-Palestina adalah jalan penyelesaian konflik. “(Solusi dua negara) satu-satunya solusi yang mampu membangun perdamaian yang adil dan abadi antara Israel dan Palestina,” kata Prancis dalam sebuah pernyataan, Selasa (20/6/2023), dikutip laman kantor berita Palestina, WAFA.
Pasukan Israel menggelar operasi penyerbuan ke kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat, Senin (19/6/2023) lalu. Wakil Gubernur Jenin Kamal Abu al-Rub mengungkapkan, pasukan Israel mulai melancarkan penyerbuan sekitar pukul 04:00 waktu setempat. “Tentara (Israel) menyerbu kamp (pengungsi Jenin) dan kota setelah salat Subuh dalam jumlah besar, dan terjadi baku tembak yang intens,” ungkapnya.
Kelompok perlawanan Palestina, Jihad Islam, mengaku terlibat dalam aksi baku tembak dengan pasukan Israel di Jenin. Dalam operasinya, Israel turut mengerahkan helikopter militer.
Lewat keterangan resminya, militer Israel mengatakan, mereka melancarkan penyerbuan ke kamp pengungsi Jenin untuk menangkap warga Palestina yang diduga melakukan aksi penyerangan.
Menurut militer Israel, beberapa warga Palestina yang bersenjata tertembak dalam baku tembak. Palestina telah mengutuk aksi penyerbuan pasukan Israel ke Jenin. “Keheningan internasional dan standar ganda mendorong pemerintah Israel untuk melakukan lebih banyak pembunuhan, penghancuran dan intimidasi terhadap rakyat kami, dan selama pasukan Israel, kekuatan pendudukan, tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas kejahatan mereka, agresi serta penyerangan akan berlanjut,” kata Kabinet Palestina dalam sebuah pernyataan.
Sepanjang tahun ini, Israel tercatat telah membunuh lebih dari 160 warga Palestina.