REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF) mengerahkan jet tempurnya di Estonia untuk mencegat pesawat militer Rusia yang terbang dekat wilayah udara NATO. RaF Typhoon dari 140 Expeditionary Air Wing (EAW) di Estonia diacak untuk mencegat Tu-134 Angkatan Laut Rusia dan 2 Su-27 ‘Flanker’ B yang terbang dekat wilayah udara NATO.
“Pesawat Rusia gagal mematuhi norma internasional dengan tidak berhubungan dengan badan kontrol wilayah udara regional," ujar pernyataan RAF, dilaporkan Al Arabiya, Rabu (21/6/2023).
Tu-134 Rusia adalah pesawat jet bermesin ganda era Soviet, dan Su-27 adalah jet tempur superioritas udara bermesin ganda buatan Rusia yang terkenal karena kemampuan manuvernya yang luar biasa dan kemampuan tempur udara yang canggih. Angkatan udara Inggris membagikan foto jet Typhoon yang mengikuti pesawat Angkatan Laut Rusia dari jarak dekat. Dalam foto tersebut terdapat tulisan "Armada Baltik" di sisi pesawat Rusia Tupolev Tu-134 dalam font Cyrillic antik.
Angkatan udara Inggris mengatakan, selama tiga minggu berturut-turut, jet tempur RAF telah dikerahkan untuk mencegat pesawat Rusia yang terbang dekat wilayah udara NATO. Pada 14 Juni, Typhoon mencegat Ilyushin Il-20 Coot-A milik Angkatan Udara Rusia dan dua Su-27 Flanker B yang terbang dekat wilayah udara NATO di atas Laut Baltik. Awal bulan ini, Typhoon RAF mencegat beberapa pesawat Rusia dua kali dalam waktu kurang dari 24 jam.
Pada 9 Juni, Typhoon mencegat AN12 'CUB' dan AN72 'COALER' yang melakukan perjalanan ke selatan dari daratan Rusia ke arah Oblast Kaliningrad. Pada 8 Juni, Typhoon dan Gripen Angkatan Udara Swedia diacak untuk mencegat pesawat mata-mata angkatan udara Rusia, dikawal oleh pesawat tempur Sukhoi Su-27 yang terbang dekat wilayah udara NATO dan Swedia.
Ketegangan yang meningkat antara Rusia dan NATO, dengan latar belakang perang Moskow di Ukraina, telah menyebabkan peningkatan jumlah pesawat militer Rusia yang dicegat saat terbang di dekat wilayah udara NATO di atas wilayah Baltik. Pertemuan ini telah menjadi pola yang berulang, karena pesawat militer Rusia sering mendekati atau memasuki wilayah udara negara anggota NATO, seperti Estonia, Latvia, dan Lituania.
Insiden ini menggarisbawahi ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung antara Rusia dan NATO. Hal ini menyoroti pentingnya mempertahankan tindakan pertahanan yang waspada dan memastikan keamanan wilayah udara NATO di kawasan Baltik.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
