Jumat 23 Jun 2023 05:55 WIB

Jepang Prihatin Atas Rencana Israel Perluas Permukiman Ilegal di Tepi Barat

Jepang menyoroti aksi kekerasan pasukan Israel terhadap warga Palestina di Jenin

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Asap mengepul dari ledakan saat serangan tentara Israel di kota Jenin, Tepi Barat, Senin (19/6/2023).
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Asap mengepul dari ledakan saat serangan tentara Israel di kota Jenin, Tepi Barat, Senin (19/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO – Pemerintah Jepang menyatakan keprihatinan serius atas rencana Israel memperluas permukiman ilegalnya di wilayah Tepi Barat. Jepang turut menyoroti aksi kekerasan pasukan Israel terhadap warga Palestina di Jenin baru-baru ini.

“Jepang menyatakan keprihatinan seriusnya atas rencana pemerintah Israel untuk memajukan proses pembangunan lebih dari 4.000 unit rumah permukiman di Tepi Barat, serta amandemen yang dilakukan pada prosedur persetujuan permukiman yang dapat mempercepat perluasan permukiman,” Sekretaris Pers Jepang Hikariko Ono, Rabu (21/6/2023), dilaporkan kantor berita Palestina, WAFA.

Baca Juga

Ono menegaskan, proyek permukiman ilegal Israel di wilayah pendudukan Palestina adalah ilegal. “Jepang telah berulang kali meminta Pemerintah Israel untuk sepenuhnya membekukan kegiatan (permukiman) tersebut. Langkah di pihak Israel kali ini jelas bertentangan dengan upaya komunitas internasional untuk menstabilkan situasi dan menciptakan cakrawala politik menuju solusi dua negara,” ucapnya.

Selain soal rencana pembangunan 4.000 unit rumah baru di wilayah Tepi Barat, Ono turut menyoroti aksi kekerasan pasukan Israel ketika menggelar operasi penyerbuan di Jenin baru-baru ini. “Di tengah memburuknya situasi keamanan, seperti yang dicontohkan oleh bentrokan baru-baru ini di Jenin, penting bagi semua pihak terkait untuk menahan diri dari tindakan sepihak termasuk kegiatan penyelesaian dan perilaku provokatif untuk mencegah eskalasi lebih lanjut,” ujar Ono.

Pasukan Israel menggelar operasi penyerbuan ke kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat, Senin (19/6/2023) lalu. Wakil Gubernur Jenin Kamal Abu al-Rub mengungkapkan, pasukan Israel mulai melancarkan penyerbuan sekitar pukul 04:00 waktu setempat. “Tentara (Israel) menyerbu kamp (pengungsi Jenin) dan kota setelah salat Subuh dalam jumlah besar, dan terjadi baku tembak yang intens,” ungkapnya.

Kelompok perlawanan Palestina, Jihad Islam, mengaku terlibat dalam aksi baku tembak dengan pasukan Israel di Jenin. Dalam operasinya, Israel turut mengerahkan helikopter militer. Lewat keterangan resminya, militer Israel mengatakan, mereka melancarkan penyerbuan ke kamp pengungsi Jenin untuk menangkap warga Palestina yang diduga melakukan aksi penyerangan.

Menurut militer Israel, beberapa warga Palestina yang bersenjata tertembak dalam baku tembak. Kantor berita Palestina, WAFA, mengungkapkan, ketika melancarkan aksinya, pasukan Israel menggunakan peluru tajam, gas air mata, dan granat kejut terhadap warga sipil. Sebanyak enam warga Palestina, satu di antaranya adalah anak-anak, tewas dalam operasi penyerbuan Israel. Sementara lebih dari 90 lainnya mengalami luka-luka.

Sepanjang tahun ini, Israel tercatat telah membunuh lebih dari 160 warga Palestina.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement