Jumat 23 Jun 2023 14:12 WIB

Cina Selesaikan Proyek Pipa Bawah Laut Terpanjang

Cina telah membangun lebih dari 9.000 km jaringan pipa minyak dan gas lepas pantai.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Ladang migas (ilustrasi). Cina menyelesaikan pipa laut dalam terpanjangnya untuk mengangkut minyak dan gas pada Kamis (22/6/2023).
Foto: ABC News
Ladang migas (ilustrasi). Cina menyelesaikan pipa laut dalam terpanjangnya untuk mengangkut minyak dan gas pada Kamis (22/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina menyelesaikan pipa laut dalam terpanjangnya untuk mengangkut minyak dan gas pada Kamis (22/6/2023). Pipa tersebut merupakan komponen penting dari fase kedua stasiun energi laut dalam Cina yang dikenal sebagai Shenhai-1 atau Laut Dalam-1 yang mulai beroperasi pada Juni 2021.

Terletak sekitar 130 kilometer dari Kota Sanya di provinsi selatan Hainan, proyek fase II bertujuan untuk meningkatkan hasil tahunan puncak ladang gas Shenhai-1. Menurut laporan kantor siaran berita pemerintah Cina CGTN, peningkatan mulai dari tiga miliar meter kubik menjadi 4,5 miliar meter kubik.

Baca Juga

China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) telah memelopori model pengembangan baru. Fitur baru ini mencakup sistem produksi bawah laut, platform pemrosesan jaket air dangkal, dan sistem kendali jarak jauh untuk platform semi-submersible perairan dalam.

CNOOC telah menggunakan kombinasi pipa baja seamless berdiameter besar di laut dalam dan pipa komposit bimetalik di laut dalam. Penggunaan ini untuk memenuhi persyaratan yang menuntut dari ladang gas bertekanan tinggi laut dalam pertama di Cina.

Cina telah membangun lebih dari 9.000 kilometer jaringan pipa minyak dan gas lepas pantai. Kesuksesan itu menunjukkan kepemimpinannya dalam pengembangan infrastruktur energi laut dalam.

Pipa Cina-Asia Tengah mengirimkan 43,2 miliar meter kubik gas alam ke Cina tahun lalu. Impor produk energi, pertanian, dan mineral Cina dari lima negara Asia Tengah, yaitu Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan meningkat lebih dari 50 persen tahun lalu. Sementara ekspor produk mekanik dan elektroniknya ke negara-negara tersebut meningkat sekitar 42 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement