Jumat 23 Jun 2023 18:37 WIB

Rusia Latih Lumba-Lumba Tempur untuk Lawan Ukraina

Angkatan Laut Rusia menggunakan Paus Beluga dan anjing laut dalam sejumlah misi.

 Gambar diam yang diambil dari video selebaran yang disediakan oleh layanan pers Kementerian Pertahanan Rusia pada 24 November 2022 menunjukkan kapal Angkatan Laut Rusia meluncurkan rudal dari Laut Hitam. Pada 24 Februari 2022, pasukan Rusia memasuki wilayah Ukraina dalam apa yang dinyatakan presiden Rusia sebagai
Foto: EPA-EFE/RUSSIAN DEFENCE MINISTRY PRESS SERVIC
Gambar diam yang diambil dari video selebaran yang disediakan oleh layanan pers Kementerian Pertahanan Rusia pada 24 November 2022 menunjukkan kapal Angkatan Laut Rusia meluncurkan rudal dari Laut Hitam. Pada 24 Februari 2022, pasukan Rusia memasuki wilayah Ukraina dalam apa yang dinyatakan presiden Rusia sebagai

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Mata-mata militer Inggris mengungkapkan, Rusia tampaknya melatih lumba-lumba untuk digunakan dalam pertempuran melawan pasukan Ukraina di Semenanjung Krimea. Wilayah yang dianeksasi Rusia pada 2014. 

Dalam pembaruan laporan mengenai konflik di Ukraina, Jumat (23/6/2023), Intelijen Pertahanan Ingggris menyatakan, sejak tahun lalu  Angkatan Laut Rusia berinvestasi besar dalam keamanan di pangkalan utama mereka, Black Sea Fleet di Sevastopol.

‘’Ini termasuk empat lapisan jaring dan alat peledak di seantero pintu masuk pangkalan. Dalam beberapa pekan terakhir, pertahanan mereka juga dengan meningkatkan jumlah mamalia laut terlatih,’’ ujar laporan intelijen yang dikutip Alarabiya, Jumat (23/6/2023). 

Citra satelit menunjukkan, hampir dua kali lipat moncong mamalia mengapung di dekat pangkalan.’’ Kemungkinan besar lumba-lumba berhidung botol. Binatang ini tampaknya digunakan untuk mengadang penyelam pasukan musuh.’’

Angkatan Laut Rusia menggunakan Paus Beluga dan anjing laut dalam sejumlah misi di perairan Arctic. Seekor paus yag muncul di Norwegia pada 2019, melahirkan spekulasi binatang laut itu dimanfaatkan untuk alat pengawasan. Paus itu muncul lagi di pantai Swedia bulan lalu. 

Tahun 2016, Kementerian Pertahanan Rusia diperkirakan membeli lima lumba-lumba sebagai bagian membangkitkan era Uni Soviet yang menggunakan binatang berkecerdasan tinggi tersebut untuk menjalankan tugas-tugas militer. 

AS dan Uni Soviet sama-sama menggunakan lumba-lumba selama masa Perang Dingin. Melatih mereka untuk mendeteksi kapal selam, ranjau laut, dan menandai objek-objek atau individu mencurigakan dekat pangkalan dan kapal. 

Pensiunan kolonel Soviet, Viktor Baranets menyatakan, pada masa itu Moskow bahkan melatih lumba-lumba untuk memasang bahan peledak pada perangkat di kapal musuh. Mereka tahu bagaimana mendeteksi bekas torpedo dan kapal tenggelam di Laut Hitam. 

Ia menyaksikan pelatihan lumba-lumba militer pada masa dan pasca-Soviet. Angkatan Laut AS mengerahkan singa laut ke Bahrain pada 2003 untuk mendukung Operation Enduring Freedom setelah terjadi serangan 9/11 di New York dan Washington. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement