Sabtu 24 Jun 2023 19:13 WIB

Jepang Laporkan Kematian Akibat Virus Oz Pertama di Dunia

Virus Oz pertama kali ditemukan pada spesies kutu di Provinsi Ehime pada 2018.

oto selebaran tak bertanggal yang disediakan oleh National Institute of Infectious Diseases (NIID) menunjukkan mikrograf elektron dari virus Oz (diterbitkan 23 Juni 2023).
Foto: EPA-EFE/NATIONAL INSTITUTE OF INFECTIOUS DISE
oto selebaran tak bertanggal yang disediakan oleh National Institute of Infectious Diseases (NIID) menunjukkan mikrograf elektron dari virus Oz (diterbitkan 23 Juni 2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Seorang perempuan Jepang berusia 70-an yang meninggal setelah 26 hari dirawat di rumah sakit, menjadi korban pertama infeksi lewat kutu di dunia setelah terkena virus Oz di Provinsi Ibaraki timur, Tokyo utara, menurut otoritas setempat pada Jumat (23/6/2023). Ini adalah laporan kematian pertama di dunia yang disebabkan infeksi kutu, kantor berita Kyodo melaporkan.

Menurut Kementerian Kesehatan Jepang dan pemerintah setempat, perempuan tersebut mencari pertolongan medis pada musim panas 2022 usai mengalami gejala seperti demam dan kelelahan. Kondisinya semakin menurun setelah awalnya terdiagnosa pneumonia, sehingga dirinya harus dirawat di rumah sakit.

Baca Juga

Selama penyembuhan dokter mendapati sebuah kutu yang semakin membesar di paha atas bagian kanan. Dia akhirnya meninggal 26 hari setelah dirawat di rumah sakit karena peradangan otot jantung miokarditis.

Institut Nasional Penyakit Menular di Tokyo membenarkan bahwa saat ini belum ada vaksin yang tersedia untuk virus Oz yang hanya terdeteksi di Jepang. Pihaknya menekankan pentingnya penelitian lebih lanjut untuk benar-benar memahami gejala dan kemungkinan risiko yang berkaitan dengan infeksi tersebut.

Virus Oz pertama kali ditemukan pada spesies kutu testudinarium Amblyomma di Provinsi Ehime, Jepang barat pada 2018. Otoritas meyakini bahwa spesies kutu ini menjadi penyebab penularan virus yang kemunculannya diawasi di seluruh daerah di Jepang.

sumber : Antara/Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement