Senin 26 Jun 2023 19:56 WIB

Pemberontakan Wagner Untungkan Ukraina

Pemberontakan tersebut mendorong moral pasukan Ukraina dalam menghadapi Rusia.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Anggota Garda Nasional Ukraina dari Brigade Bureviy mengikuti latihan militer di wilayah Kyiv pada 27 April 2023.
Foto: AP Photo/Bernat Armangue
Anggota Garda Nasional Ukraina dari Brigade Bureviy mengikuti latihan militer di wilayah Kyiv pada 27 April 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pemberontakan kelompok bersenjata terhadap militer Rusia hanya berlangsung 24 jam. Tapi kekacauan di sisi musuh merupakan hadiah tak terduga dan membangkitkan moral pasukan Ukraina.

Juru bicara Pasukan Gugus Timur Ukraina Serhii Cherevatiy mengatakan komandan-komandan Ukraina memberikan 'tepuk tangan' pada Yevgeny Prigozhin yang merebut markas komando militer dan Kota Rostov dan merusak barikade militer saat bergerak ke Moskow.

Baca Juga

"Tentara di garis depan menanggapinya dengan positif, setiap kekacauan di pihak musuh merupakan keuntungan bagi kami," kata Cherevatiy, Senin (25/6/2023).

Video komandan pasukan drone Ukraina yang terkenal, Magyar, menonton pemberontakan itu sambil makan popcorn sangat viral. Muncul banyak pernyataan dan meme yang mengejek pemimpin Rusia Vladimir Putin di media sosial, setelah pemerintah Ukraina mengatakan gejolak di Rusia menandakan ketidakstabilan di negara itu.

Pemberontakan tersebut berhasil diredam dengan kesepakatan yang ditengahi Belarusia. Dalam kesepakatan itu Prigozhin mengasingkan diri ke Belarusia dan semua dakwaan pidana padanya dibatalkan. Tapi bagi Ukraina pemberontakan itu sudah menunjukkan kerentanan Rusia.

Putin terlihat lemah dan frustasi karena memberikan konsesi pada pengkhianat seperti Prigozhin, pendiri tentara bayaran Wagner yang ikut berperang di Ukraina. Pemberontakan tersebut tidak berdampak pada garis pertahanan Rusia sepanjang 1.000 kilometer di Ukraina.

Namun memberi Ukraina dorongan semangat untuk meningkatkan serangan balik. Petinggi militer Ukraina mengakui operasi serangan balik lebih lambat dari yang diperkirakan.

"Dalam jangka-pendek, mendistraksi perhatian dari perang dan mengalihkan sejumlah sumber daya dari garis depan," kata peneliti senior Rusia dan Eurasia di International Institute for Strategic Affairs Nigel Gould-Davies.

Namun untuk jangka-panjangnya, kata Gould-Davies, akan menunjukkan lemahnya persatuan di antara angkatan tempur Rusia. "Ini sangat buruk bagi moral Rusia, seperti perwira dan tentaranya, ini sangat baik bagi moral Ukraina," katanya.

Di saluran-saluran aplikasi kirim pesan Telegram, para blogger pro-Rusia mendorong Moskow fokus pada perang di Ukraina. "Saudara! Semua orang memegang senjata di garis depan, ingat, musuh kalian di seberang kalian," kata salah satu pesan.

Salah satu tentara Ukraina yang cedera dalam perang di Kota Bakhmut,  Andrii Kvasnytsia mengatakan "semua orang bersemangat."

"Teman saya menelepon saya hari ini dan ia mengatakan 'Andrii, saya tidak minum alkohol bertahun-tahun, tapi saya memiliki alasan yang baik untuk minum," kata pria berusia 50 tahun itu. "Ini sangat sulit, tidak mudah, tapi jelas kami akan menang," katanya di Kiev.

Saat pasukan Wagner bergerak ke Moskow, Deputi Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Malyar mengumumkan kemajuan pasukan Ukraina di beberapa arah  di garis depan di mana pertempuran berlangsung selama berminggu-minggu. Serta kegagalan Rusia untuk meraih kemajuan di utara.

"Kelemahan musuh selalu memberikan jendela kesempatan, memberi kami mengambil keuntungan," katanya. Ia menambahkan masih terlalu dini untuk menilai bagaimana permainan politik yang dimainkan di Rusia memberi keuntungan militer Ukraina.

Pada awal bulan ini Ukraina meningkatkan serangan di beberapa arah di sebelah tenggara. Memulai serangan balik yang sudah lama dinanti. Tapi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengakui kemajuannya "lebih lambat dari yang diinginkan." 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement