REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi, jasad dari lima penumpang kapal selam Titan yang ingin berwisata ke bangkai kapal Titanic mungkin tidak akan pernah ditemukan meski ruang tekanan kapal selam milik OceanGate tersebut telah ditemukan di antara puing-puing lainnya oleh kendaraan, yang dioperasikan jarak jauh (ROV) pada hari Kamis.
“Ini adalah lingkungan yang sangat tak kenal ampun di dasar laut. Puing-puing konsisten dengan bencana ledakan kapal. Kami akan terus bekerja dan mencari daerah di bawah sana tapi saya tidak punya jawaban tentang prospek saat ini,” kata perwakilan Penjaga Pantai AS Laksamana Muda John Mauger dikutip dari Independent.
Menurut Penjaga Pantai AS, ROV akan tetap di tempatnya tetapi peralatannya akan mulai ditarik selama 48 jam ke depan. Pelampung sonar telah berada di dalam air selama 72 jam terakhir dan tidak menemukan bukti ledakan yang menunjukkan bahwa hal itu terjadi pada awal penyelaman.
Baca Juga: Ini Bagian Kapal Selam Titan yang Berhasil Diangkut
Para penumpang dari wisata bawah laut ini adalah pengusaha Pakistan Shahzada Dawood dan putranya yang berusia 19 tahun Suleman Dawood. Mereka melakukan perjalanan bersama CEO dan pendiri OceanGate Expeditions Stockton Rush, penjelajah miliarder Inggris Hamish Harding, dan penyelam Prancis Paul-Henri Nargeolet.
Kapal selam Titan melakukan ekspedisi wisata ke bangkai kapal Titanic di kedalaman 3.800 meter di bawah permukaan laut pada 18 Juni 2023. Sekitar satu jam 45 menit kemudian, kapal itu kehilangan kontak dengan kapal permukaan Polar Prince.
Pihak berwenang AS menduga kapal itu mengalami implosion atau delakan yang merupakan proses ledakan ketika objek mendapatkan tekanan eksternal secara besar. Lambung kapal selam Titan diyakini telah runtuh akibat tekanan air yang sangat besar.
Lembaga-lembaga internasional....