Kamis 29 Jun 2023 03:57 WIB

Pria Ini Membakar Alquran Saat Hari Raya Idul Adha

Aksi pembakaran dilakukan di depan Masjid Stockholm Swedia..

Red: Yogi Ardhi

Seorang imigran irak, Salwan Momika menyobek lembaran halaman Alquran kemudian membakarnya di depan masjid Stockholm, Rabu (28/6/2023). (FOTO : TT NEWS AGENCY/ EPA EFE/STEFAN JERREVANG)

Tidak lama kemudian aksi ini dihentikan polisi dengan mengamankan pria tersebut dengan tuduhan melakukan penghasutan terhadap kelompok etnis atau nasional. (FOTO : TT NEWS AGENCY/ EPA EFE/STEFAN JERREVANG)

Juru bicara masjid menyatakan kekecewaannya terhadap polisi yang mengizinkan pembakaran Alquran pada momen Idul Adha. (FOTO : TT NEWS AGENCY/ EPA EFE/STEFAN JERREVANG)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Seorang pria menyobek lembaran halaman Alquran kemudian membakarnya di depan masjid Stockholm, Rabu (28/6/2023). Aksi keji tersebut mendapat lampu hijau dari kepolisian Swedia.

 
Sementara itu, demonstran anti-Islam lainnya berorasi dengan megafon. Melihat kekejian tersebut, umat Islam di lokasi kejadian memekikkan "Allahu Akbar" sebagai bentuk protes mereka terhadap pembakaran Alquran.

Satu orang yang memprotes pembakaran Alquran diamankan polisi setelah mencoba melempar batu. Di lain sisi, pendukung demonstrasi meneriakkan "biarkan terbakar" saat Alquran mulai dilalap api.

Polisi Swedia sebelumnya pernah menolak sejumlah pengajuan izin demonstrasi anti-Islam, aksi yang memicu kemarahan di dunia Muslim. Hanya saja, pengadilan kemudian menganulir kebijakan itu karena dianggap melanggar hak kebebasan bicara.

Juru bicara masjid menyatakan kekecewaannya terhadap polisi yang mengizinkan pembakaran Alquran pada momen Idul Adha, hari penting umat Islam. Menurut jubir, pihak masjid telah menyarankan kepada polisi untuk setidaknya mengalihkan demonstrasi ke lokasi lainnya, suatu hal yang memungkinkan menurut hukum.

"Namun, mereka memilih untuk tidak melakukannya," kata Imam Mahmoud Khalfi pada Rabu.

Aksi pembakaran mushaf Alquran dapat membahayakan usaha Swedia untuk mengatasi penolakan Turki terhadap pencalonannya sebagai anggota NATO. Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan telah merespons pembakaran Alquran tersebut dalam sebuah cicitan.

 

 

 

sumber : EPA EFE
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement