REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden Cina Xi Jinping menuntut otoritas pemerintah di semua tingkatan memberikan prioritas utama untuk memastikan keselamatan dan harta benda masyarakat di tengah bencana banjir. Hujan lebat menyebabkan banjir besar, tanah longsor, dan bencana geologis di negara tersebut.
Selama beberapa minggu terakhir, hujan lebat di provinsi dan wilayah selatan, tengah dan utara Cina membuat ribuan orang mengungsi. Banjir telah menghancurkan jembatan, serta menghanyutkan mobil dan rumah. Hujan deras melanda beberapa daerah termasuk Kota Chongqing di barat daya Cina, sehingga menyebabkan korban jiwa dan kerugian harta benda. Video di media sosial menunjukkan sungai yang meluap di sejumlah kota.
Xi meminta Markas Besar Pengendalian Banjir dan Bantuan Kekeringan Negara, serta Kementerian Manajemen Darurat dan Sumber Daya Air untuk meningkatkan koordinasi, memperkuat konsultasi dan penelitian, serta meningkatkan peringatan dini dan prakiraan.
Pada Selasa (3/7/2023) Kementerian Sumber Daya Air meluncurkan tanggap darurat tingkat pertahanan banjir IV untuk wilayah Mongolia Dalam, serta Provinsi Liaoning, Jilin dan Heilongjiang. Hujan deras diperkirakan terjadi di daerah-daerah tersebut pada Rabu (4/7/2023).