REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Gereja Latin di Kota Jenin, Palestina mengalami kerusakan akibat operasi militer Israel yang berlangsung di kota tersebut, menurut Patriarkat Yerusalem pada Selasa waktu setempat.
"Kota Jenin menghadapi agresi Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya yang menargetkan rakyat dan juga lahan," kata Uskup Pierbattista Pizzaballa dalam sebuah pernyataan.
"Gereja Latin di kota itu mengalami kerusakan akibat agresi ini," ujarnya.
Patriarkat Yerusalem merilis foto-foto yang memperlihatkan skala kerusakan yang ditanggung pihak paroki. Pizzaballa menyerukan gencatan senjata segera dan "dialog bersama guna mencegah kejahatan yang tidak dapat dibenarkan semacam itu."
Pada Senin (3/7/2023), pasukan Israel meluncurkan operasi militer mereka di Kota Jenin, yang merupakan operasi terbesar dalam lebih dari 20 tahun.
Sedikitnya 10 warga Palestina tewas dan lebih dari 100 orang lainnya terluka dalam penyerbuan di Jenin, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Operasi militer Israel di Jenin berlangsung saat ketegangan di seluruh wilayah pendudukan Tepi Barat memuncak dalam beberapa bulan terakhir di tengah kegencaran penyerbuan Israel terhadap kota-kota Palestina.
Menurut Kemenkes Palestina, hampir 190 warga Palestina tewas di tangan pasukan Israel sejak awal tahun ini. Sementara, sedikitnya 25 warga Israel juga tewas di berbagai serangan selama periode yang sama.