Senin 10 Jul 2023 15:12 WIB

Banjir Tewaskan 22 Orang di India Utara

Hujan lebat menyebabkan tanah longsor dan banjir bandang di India Utara.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
 Korban banjir di India Utara. ilustrasi
Foto: AP/Anupam Nath
Korban banjir di India Utara. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Hujan lebat di India utara telah menewaskan sedikitnya 22 orang. Pihak berwenang dan media lokal pada Senin (10/7/2023), mengatakan, hujan lebat ini menyebabkan tanah longsor dan banjir bandang di wilayah tersebut.

Setelah hujan lebat selama akhir pekan lalu dan insiden bencana banjir dan tanah longsor, sekolah-sekolah di New Delhi ditutup selama akhir pekan. Pihak berwenang di negara bagian Himalaya, Himachal Pradesh dan Uttarakhand, meminta orang-orang untuk tidak keluar rumah kecuali jika diperlukan.

Baca Juga

"Sedikitnya 22 orang tewas dalam banjir dan tanah longsor di negara bagian utara Himachal Pradesh, Uttarakhand, Uttar Pradesh, Jammu, dan Kashmir serta Punjab pada Ahad," demikian surat kabar Times of India melaporkan.

Di negara bagian utara Himachal Pradesh, banjir bandang pada akhir pekan lalu merobohkan sebuah jembatan dan menghanyutkan beberapa gubuk. Pihak berwenang menggunakan helikopter untuk menyelamatkan orang-orang yang terdampar di jalan dan jembatan karena hujan, rekaman dari mitra Reuters, ANI, menunjukkan.

Jalan-jalan di seluruh negara bagian utara, termasuk di Punjab, Delhi dan Uttarakhand terendam banjir. Di beberapa daerah, petugas penyelamat menggunakan rakit karet untuk menyelamatkan orang-orang yang terdampar di dalam rumah mereka, kata media lokal.

"Mohon tetaplah tinggal di dalam rumah Anda karena hujan lebat diperkirakan akan turun dalam 24 jam ke depan," kata Ketua Menteri Himachal Pradesh, Sukhvinder Singh Sukhu, dalam sebuah himbauan di media sosial pada Ahad (9/7/2023).

Banyak distrik di Himachal Pradesh menerima curah hujan sebesar satu bulan dalam satu hari di akhir pekan, kata seorang pejabat senior departemen cuaca.

Delhi, Punjab, dan Himachal Pradesh telah menerima curah hujan 112 persen, 100 persen dan 70 persen lebih banyak dari rata-rata sejauh ini pada musim hujan saat ini yang dimulai pada tanggal 1 Juni, demikian menurut departemen tersebut. (Reuters)

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement