REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri China Qin Gang tidak akan menghadiri pertemuan diplomatik dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Jakarta pada pekan ini. Demikian disampaikan juru bicara kementerian Wang Wenbin, Selasa.
Dalam jumpa pers di Beijing, Wang mengatakan bahwa China akan diwakili oleh diplomat senior yang juga menjabat Direktur Kantor Komisi Sentral untuk Urusan Luar Negeri, Wang Yi.
Wang akan berpartisipasi dalam pertemuan dengan para Menlu ASEAN dan ASEAN Plus Tiga pada Kamis (13/7). Pun juga pertemuan Menteri Luar Negeri KTT Asia Timur (EAS) dan Forum Kawasan ASEAN (ARF) pada Jumat (14/7).
Wang tidak menjelaskan alasan absennya Qin dalam pertemuan ASEAN. Qin, yang menjabat sebagai Menlu China pada akhir tahun lalu untuk menggantikan Wang Yi, terakhir kali terlihat di depan publik pada 25 Juni di Beijing usai pertemuan dengan pejabat Sri Lanka, Rusia, dan Vietnam.
"China berharap akan ada lebih banyak pemahaman bersama yang muncul dari pertemuan-pertemuan tersebut, dan berkontribusi pada perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan," ujar Wang Wenbin.
China, lanjut dia, akan bekerja sama dengan negara-negara di kawasan untuk mendukung persatuan ASEAN, serta memajukan tujuan dan prinsip Traktat Persahabatan dan Kerja Sama (TAC) di Asia Tenggara.
"China akan bekerja sama dengan negara-negara di kawasan untuk memanfaatkan kemitraan ekonomi komprehensif regional (RCEP) dan menjaga rantai pasok tetap stabil dan lancar," jelasnya.
EAS merupakan satu forum kawasan yang melibatkan 18 negara peserta EAS, yaitu 10 negara ASEAN, Australia, China, India, Jepang, Selandia Baru, Korea Selatan, Rusia, dan Amerika Serikat.
Sementara ASEAN Plus Tiga adalah pertemuan antara negara-negara ASEAN dengan China, Jepang, dan Korea Selatan.