REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pertahanan udara Ukraina mengklaim telah menembak jatuh setidaknya 20 pesawat tanpa awak buatan Iran yang dikendalikan oleh Rusia, sebagian besar di wilayah Kiev pada Kamis (13/7/2023). Namun, para pejabat setempat menyebut, puing-puing drone yang jatuh di empat distrik di ibukota, melukai dua orang dan menghancurkan beberapa rumah warga.
Serangan terbaru dari pasukan Kremlin dimulai tak lama setelah tengah malam, dan ledakan-ledakan mengguncang berbagai bagian kota. Dua orang dirawat di rumah sakit karena luka pecahan peluru, kata pihak berwenang.
Di ibu kota Kiev, tim penyelamat berusaha memadamkan api di sebuah gedung berlantai 16, dan juga di sebuah bangunan non-perumahan, kata Kementerian Dalam Negeri. Puing-puing juga merusak bagian depan gedung apartemen 25 lantai, katanya.
Serangan Rudal dan drone Rusia telah menjadi bagian suram dari kehidupan sehari-hari di kota, Ukraina selama hampir 17 bulan perang. Seorang warga bernama, Volodymyr Motus, yang juga penghuni gedung berlantai 25 yang berusia 22 tahun, dengan hati-hati berjalan melintasi lantai apartemen yang hancur.
Motus berjalan melangkahkan kakinya diiringi suara pecahan kaca. Perabotan di apartemen yang hancur diselimuti lapisan debu yang tebal. "Saya sedang berada di apartemen saya dan tiba-tiba saya mendengar suara dentuman, itu saja. Kemudian alarm berbunyi dan saya pergi ke tempat penampungan," ujar Motus. Dia mengatakan bahwa beberapa orang terluka, tetapi mereka semua mereka selamat.
Sebelumnya pada bulan Mei lalu, Rusia meluncurkan puluhan pesawat tak berawak dan rudal ke Kiev hampir setiap malam. Aksi tersebut, ¹memaksa penduduknya untuk menghabiskan malam mereka di tempat penampungan. Selama musim panas, serangan lebih jarang terjadi, tetapi mereka masih menyerang secara tak terduga di seluruh negeri.
Kepala hak asasi manusia Ukraina Dmytro Lubinets menulis di Telegram, "Perlu dijelaskan bahwa setiap 'alarm udara' di Ukraina seperti bermain rolet Rusia... Tidak diketahui berapa banyak orang yang akan terkena dampaknya, dan tidak pasti dari bagian mana di Ukraina yang akan mendapat kabar buruk mengenai serangan pesawat tak berawak atau rudal musuh."
Militer Ukraina mengatakan bahwa mereka juga mencegat dua rudal jelajah Rusia. Pernyataan tersebut mengatakan bahwa satu rudal balistik tidak berhasil dicegat, meskipun tidak menjelaskan kerusakan apa yang disebabkan oleh rudal tersebut.
Pemerintah wilayah Khmelnytskyi di Ukraina barat melaporkan bahwa sebuah rudal jelajah dicegat di atas wilayah tersebut. Pihaknya juga melaporkan tidak ada korban jiwa. "Kami menghargai kerja keras pasukan pertahanan udara Ukraina," tulis pemerintah daerah di Telegram.
Baru-baru ini, sebuah rudal jelajah Rusia menghantam sebuah gedung apartemen di kota barat Lviv, mengakibatkan korban tewas mencapai 10 orang, dan menyebabkan puluhan orang terluka. Dan di wilayah selatan dan timur negara itu, di mana pertempuran sengit terjadi di garis depan, intensitas serangan rudal tetap tinggi sejak awal perang.