REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST – Toko buku terbesar kedua di Hungaria, Lira didenda karena menjual buku bertemakan LGBT. Manajemen toko buku ini, Jumat (14/7/2023) memutuskan untuk menempuh jalur hukum karena mendapatkan denda yang cukup besar.
Pemerintah sehari sebelumnya menjatuhkan denda 12 juta forints atau 36 ribu dolar AS. Mereka menilai, Lira melanggar aturan dengan menjual novel grafis ‘’Heartstopper’’ karya penulis Inggris, Alice Oseman tanpa mengemasnya dalam plastik foil.
Pemerintahan Perdana Menteri Viktor Orban mendorong penerapan nilai-nilai Kristen dan meloloskan aturan pada 2021 yang berisi larangan memajang dan memprosikan homoseksualitas kepada mereka yang berusia di bawah 18 tahun.
Kelompok-kelompok pembela HAM dan Uni Eropa mengkritik langkah Orban. Komunitas LGBT juga dilanda kekhawatiran. Kebijakan yang ia tempuh untuk memenuhi aspirasi pemilih konservatifnya saat ia meraih kemenangan keempatnya dalam pemilu tahun 2022.
Pemerintah menyatakan, penerapan hukum itu bertujuan melindungi anak-anak. Direktur Kreatif Lira yang juga penulis ternama, Krisztian Nyary menyatakan, denda tersebut tak sepadan. Hukum diterapkan dengan tidak jelas pertimbangannya.
Karena itu, Lira meresponsnnya dengan langkah hukum. ‘’Ini sebuah resolusi mengenai denda yang tak bisa banding, ini hanya bisa dilawan, dengan cara apa, pengacara kami akan menentukan langkahnya. Kami akan menggunakan segala cara legal yang bisa ditempuh,’’ kata Nyary.