Sabtu 15 Jul 2023 15:09 WIB

Pemerintah Italia Keluarkan Peringatan Merah di 15 Kota Akibat Panas Ekstrem

Italia, Spanyol, Prancis, Jerman, dan Polandia mungkin mengalami panas ekstrem

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Peringatan merah telah dikeluarkan untuk 15 kota di seluruh Italia, karena panas ekstrem terus memengaruhi Eropa selatan.
Foto: AP
Peringatan merah telah dikeluarkan untuk 15 kota di seluruh Italia, karena panas ekstrem terus memengaruhi Eropa selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Peringatan merah telah dikeluarkan untuk 15 kota di seluruh Italia, karena panas ekstrem terus memengaruhi Eropa selatan. Peringatan ini berlaku untuk tempat wisata termasuk Roma, Florence, dan Bologna dalam beberapa hari mendatang.

Badan Antariksa Eropa (ESA) mengatakan Italia, Spanyol, Prancis, Jerman, dan Polandia mungkin mengalami kondisi panas ekstrem. ESA memantau suhu darat dan laut melalui satelitnya.

Baca Juga

Suhu terpanas yang pernah tercatat di Eropa adalah 48,8 derajat celcius di Sisilia pada Agustus 2021. Prakiraan menunjukkan bahwa level panas serupa dapat terjadi pekan ini. Periode panas yang intens terjadi dalam pola cuaca alami. Namun secara global menjadi lebih sering, dan berlangsung lebih lama karena pemanasan global.

Dilaporkan BBC, Pemerintah Italia telah menyarankan siapa pun di area yang tercakup oleh peringatan merah untuk menghindari sinar matahari langsung antara pukul 11:00 dan 18:00. Pemerintah juga memperingatkan untuk merawat lansia atau orang yang rentan secara khusus.

Awal pekan ini, seorang pria berusia empat puluhan meninggal karena panas setelah pingsan di Italia utara. Sementara beberapa pengunjung negara itu pingsan karena sengatan panas, termasuk seorang pria Inggris di luar Colosseum di Roma.

Penyebab para wisatawan pingsan adalah gelombang panas Cerberus. Masyarakat Meteorologi Italia memberikan nama gelombang panas Cerberus yang diambil dari nama monster berkepala tiga yang muncul di Dante's Inferno.

Peramal cuaca Italia memperingatkan bahwa gelombang panas berikutnya akan mendorong suhu di atas 40 derajat celcius pada pekan depan. Gelombang panas ini dijuluki Charon. Nama itu diambil dari nama seorang tukang perahu yang mengantarkan jiwa ke dunia dalam mitologi Yunani.

Sementara itu, Yunani telah mencapai suhu 40 derajat celcius atau lebih dalam beberapa hari terakhir. Acropolis, objek wisata paling populer di negara itu, ditutup selama jam-jam pada Jumat (14/7/2023) untuk melindungi pengunjung.

Kementerian Kebudayaan Yunani mengumumkan penutupan Akropolis pada Jumat dari pukul 12:00 hingga 17:00. Kementerian mengatakan, tindakan serupa kemungkinan akan berlangsung pada Sabtu (15/7/2023).

Kompleks Acropolis berada di puncak bukit berbatu. Suhu di tempat itu biasanya lebih panas daripada di daerah sekitarnya. Sebelumnya pada hari Jumat setidaknya satu turis dievakuasi dari Acropolis setelah jatuh sakit karena panas.

Beberapa lokasi wisata lain di sekitar Sacred Rock tempat berdirinya Acropolis tetap buka sepanjang hari. Dalam beberapa hari terakhir, Palang Merah Yunani telah dikerahkan untuk menyediakan air minum dalam kemasan, serta membantu orang yang merasa mual dan pusing saat kepanasan. Orang-orang disarankan untuk minum setidaknya dua liter air sehari dan menghindari kopi dan alkohol, yang membuat dehidrasi.

Ada kekhawatiran risiko kebakaran hutan yang lebih besar, terutama di daerah dengan angin kencang. Yunani mengalami kebakaran hutan besar pada 2021 akibat gelombang panas luar biasa.

Temperatur tinggi juga telah mencapai bagian tengah Eropa, termasuk Jerman dan Polandia. Kantor meteorologi Czechia mengeluarkan peringatan bahwa suhu selama akhir pekan bisa naik di atas 38 derajat celcius, atau sangat tinggi untuk negara itu.

Namun di Inggris, hujan lebat dan angin kencang diperkirakan terjadi di beberapa bagian wilayah pada Sabtu (15/7/2023). Ahli meteorologi mengatakan, fenomena cuaca ini terjadi karena pergeseran aliran jet ke selatan, yang memicu cuaca panas di Eropa, juga menarik sistem bertekanan rendah ke Inggris sehingga membawa cuaca yang tidak stabil dan lebih dingin. Gelombang panas juga terlihat di beberapa bagian AS, Cina, Afrika Utara, dan Jepang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement