Ahad 16 Jul 2023 20:54 WIB

Banjir dan Longsor Korea Selatan, 32 Orang Meninggal, 10 Orang Hilang

Hujan deras sudah melanda Korea Selatan sejak pekan lalu.

Tim penyelamat melakukan operasi pencarian di sepanjang jalan yang terendam banjir menuju terowongan bawah tanah di Cheongju, Korea Selatan, Ahad (16/7/2023).
Foto: National Fire Agency of S. Korea
Tim penyelamat melakukan operasi pencarian di sepanjang jalan yang terendam banjir menuju terowongan bawah tanah di Cheongju, Korea Selatan, Ahad (16/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Banjir dan longsor akibat hujan deras sebabkan 32 orang tewas di seluruh Korea Selatan dan 10 orang hilang, sedangkan ribuan warga dievakuasi dari rumah-rumah mereka yang rusak oleh hujan, kata pihak berwenang, mengutip Yonhap, Ahad (16/7/2023). Kantor Pusat Penanggulangan Bencana dan Penyelamatan mengatakan 26 orang dilaporkan meninggal dunia akibat hujan deras yang melanda negara itu sejak pekan lalu, sementara 10 lainnya masih hilang, data terkumpul hingga pukul 06.00 waktu setempat.

Petugas penyelamat menemukan tambahan enam jenazah dari bus yang terjebak banjir di terowongan bawah tanah di pusat Kota Osong. Terowongan sepanjang 685 meter itu terendam banjir di Osong, Provinsi Chungcheong Utara pada hari sebelumnya ketika sungai di dekatnya meluap setelah tanggul runtuh karena naiknya permukaan air akibat hujan lebat.

Baca Juga

Pada Ahad pagi, jumlah korban meninggal dunia akibat banjir di terowongan bertambah menjadi tujuh orang dan diperkirakan meningkat dengan berlanjutnya operasi penyelamatan atas 15 kendaraan lain dan beberapa orang yang diyakini terjebak di dalam terowongan. Sebagian besar korban meninggal dunia dilaporkan berada di provinsi tenggara Gyeongsang Utara, dimana 17 orang tewas akibat longsor dan rumah roboh, serta sembilan orang lainnya masih hilang.

Salah seorang korban hilang dilaporkan di Busan, kata kantor itu. Selain itu, ada tiga belas orang mengalami cedera akibat hujan deras di seluruh daerah.

Pada pukul 6 pagi, dilaporkan 7.540 orang dari 13 kota dievakuasi dari rumah-rumah mereka, termasuk 2.301 orang di Provinsi Chungcheong Utara, dan sebanyak 5.933 orang belum pulang ke kediaman masing-masih karena masalah keamanan, menurut keterangan otoritas.

Sebanyak 226 kasus kerusakan bangunan publik dan pribadi telah dilaporkan, termasuk 25 kasus jalan umum yang hancur atau tersapu air, 25 kasus tanggul sungai yang runtuh dan 33 rumah yang terendam banjir. Hujan lebat juga menyebabkan 211 jalan ditutup, dan 10 diantaranya masih belum dapat digunakan hingga pukul 6 pagi.

Seluruh operasi kereta ditangguhkan, meski kereta peluru KTX masih beroperasi di beberapa rute. Selain itu, 20 taman nasional di seluruh negeri ditutup, dan sebanyak 12 penerbangan dibatalkan.

Pada pukul 5 pagi, peringatan hujan lebat dikeluarkan di daerah pedalaman selatan Provinsi Gangwon, provinsi Chungcheong, wilayah selatan dan Pulau Jeju. Wilayah pesisir Jeolla Selatan dan provinsi Gyeongsang Selatan telah diperkirakan mengalami hujan lebat hingga 30 milimeter perjam.

Selama dua hari ke depan, wilayah selatan Korsel, pusat Provinsi Chungcheong dan Pulau Jeju diperkirakan mengalami curah hujan antara 50 mm-200 mm, sedangkan wilayah Seoul yang lebih luas diperkirakan mengalami hujan antara 5 mm-60 mm, kata badan cuaca.

Peringatan tanah longsor di seluruh negeri, kecuali di Pulau Jeju, juga telah ditingkatkan ke tingkat gawat tertinggi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement