REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Arab Saudi menghapus sejumlah kontan yang dinilai antisemit dai buku sekolah. Koresponden politik surat kabar Israel Yedioth Ahronoth Itamar Eichner mengutip analisis dari 301 buku teks yang diterbitkan dalam lima tahun terakhir oleh Kementerian Pendidikan Saudi.
"Perubahan paling signifikan yang telah dibuat adalah sikap negatif terhadap Yahudi, dengan hampir semua contoh anti-Semit dalam buku-buku dihapus sepenuhnya tahun ini," ujarnya dikutip dari Middle East Monitor.
Menurut Eichner, contoh konten "anti-Semit" seperti tentang penentangan terhadap pemukiman Yahudi di Palestina. Semua permukiman Israel untuk orang Yahudi di wilayah pendudukan Palestina merupakan tindakan ilegal dalam hukum internasional.
"Selain itu, buku sejarah sekolah menengah atas tidak lagi memasukkan pelajaran tentang hasil positif dari intifada pertama dan menyebut Israel sebagai 'demokrasi curang'," ujar Eichner.
Di sisi lain, Saudi menambahkan konten kritis terhadap Hizbullah dan Ikhwanul Muslimin. Eichner menyatakan, buku teks tersebut juga memuat konten yang lebih toleran mempromosikan perdamaian.
Eichner mengatakan, perubahan yang dilakukan oleh Arab Saudi adalah bagian dari langkah awal untuk normalisasi hubungan dengan negara pendudukan. Saudi mengaku tidak akan pernah melakukan penormalan hubungan dengan Israel sebelum diterapkannya solusi dua negara.