REPUBLIKA.CO.ID, MATHURA -- Bagian dari kota suci kuno umat Hindu di India, Vrindavan dan Mathura, terendam banjir, Rabu (19/7/2023). Banjir ini diakibatkan meluapnya sungai Yamuna selama beberapa hari terakhir, sesaat setelah curah hujan yang tinggi di bagian utara India menyebabkan sungai tersebut jebol.
Pada hari Rabu pagi, bagian sungai di distrik Mathura, Uttar Pradesh, tempat kedua kota ini berada, mencatat ketinggian air mencapai 166,68 meter. Tingkat bahaya adalah 166 meter, menurut pihak berwenang setempat.
Penduduk Vrindavan, Shyam Singh, 57 tahun, sedang menonton berita tentang banjir di televisi ketika air mulai mengalir ke lingkungan dan pemukimannya. "Kami tidak bisa keluar. Air juga masuk ke dalam rumah kami, menyebabkan banyak kerusakan pada struktur dan barang-barang kami. Bahkan pakan ternak kami pun hancur," katanya.
Meskipun para pejabat pemerintah mengatakan bahwa ketinggian air sekarang sudah berkurang, air banjir yang surut meninggalkan sampah dan lumpur di belakangnya bersama dengan bau busuk yang menyengat, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan adanya penyakit.
Para pejabat dari pemerintah kabupaten juga mengakui bahwa mereka khawatir akan penyebaran penyakit menular. "Dengan cuaca dan waktu yang kita alami saat ini, ada kemungkinan besar penyebaran penyakit menular, terutama yang berhubungan dengan penyakit pencernaan, penyakit kulit, dan infeksi virus. Di sinilah kita harus waspada sekarang," kata Pulkit Kare, hakim distrik di daerah tersebut, yang juga bertanggung jawab atas operasi penyelamatan dan bantuan.