Kamis 20 Jul 2023 17:21 WIB

Pidato Presiden Israel di Parlemen AS Singgung Sikap Antisemit

Isaac Herzog sebut kritik terhadap Israel tidak boleh melewati batas antisemitisme.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan kritik terhadap Israel tidak boleh melewati batas sehingga menjadi kampanye antisemitisme.
Foto: AP
Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan kritik terhadap Israel tidak boleh melewati batas sehingga menjadi kampanye antisemitisme.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan kepada anggota parlemen Amerika Seriat (AS) pada Rabu (19/7/2023) bahwa ia menyambut kritik yang disampaikan oleh rekan-rekan di AS. Namun, dia menyoroti agar kritik tersebut tidak boleh melewati batas sehingga menjadi kampanye antisemitisme.

“Saya tidak menutup diri terhadap kritikan dari teman-teman, termasuk yang disampaikan oleh anggota House yang terhormat. Saya menghargai kritikan, terutama dari teman-teman, meskipun tidak selalu harus diterima,” kata Herzog dalam rapat bersama dalam pidato yang disambut dengan beberapa tepuk tangan meriah.

Baca Juga

"Tapi kritik terhadap Israel tidak boleh melewati batas untuk meniadakan hak keberadaan negara Israel. Mempertanyakan hak rakyat Yahudi untuk menentukan nasib sendiri bukanlah diplomasi yang sah, itu adalah antisemitisme," ujarnya.

Pernyataan ini muncul setelah sehari sebelumnya House of Representatives mengeluarkan resolusi dengan suara 412 banding 9. Dalam resolusi ini menyatakan dukungan untuk Israel dan menyatakan bukan negara rasis.

Hubungan AS-Israel telah tegang karena perluasan pemukiman Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat. Washington melihat tindakan itu sebagai prospek yang meredup untuk solusi dua negara untuk hubungan dengan Palestina.

AS juga keberatan atas keputusan pemerintah sayap kanan Benjamin Netanyahu untuk merombak aturan pengadilan. Keputusan itu pun telah menarik protes jalanan di seluruh Israel selama berbulan-bulan.

Herzog berjanji untuk bekerja menuju konsensus tentang masalah yang sulit. Dia menyebut protes sebagai cerminan dari kekuatan demokrasi Israel.

"Sebagai bangsa, kita harus menemukan cara untuk berbicara satu sama lain, tidak peduli berapa lama. Sebagai kepala negara, saya akan terus melakukan segalanya untuk mencapai konsensus publik yang luas dan untuk menjaga, melindungi, dan mempertahankan demokrasi Israel,” kata Herzog.

Herzog mengikuti jejak ayahnya Chaim Herzog yang menjabat sebagai presiden Israel pada 1987 diberi kehormatan yang sama untuk berpidato di pertemuan bersama House dan Senat AS. Acara tersebut salah satu penghargaan tertinggi yang diberikan Washington kepada pejabat asing.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement