Kamis 20 Jul 2023 20:55 WIB

Studi: Kasus Islamofobia di Inggris Meningkat Dua Kali Lipat dalam Satu Dekade

Dari 584 kasus pada tahun 2012 menjadi 1.212 kasus pada tahun 2021.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Illustrasi Islamophobia(18/3).
Foto: Republika/Mardiah
Illustrasi Islamophobia(18/3).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kasus-kasus kebencian terhadap Muslim dan sikap anti-Muslim di Inggris telah meningkat dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir. Hal ini diungkapkan dalam sebuah studi terbaru oleh Tell Mama, yang mendukung para korban Islamofobia, sebagaimana dilaporkan The Independent pada Kamis (20/7/2023).

Organisasi yang juga memantau sentimen anti-Muslim di seluruh Inggris itu mengatakan, insiden Islamofobia yang dilaporkan telah meningkat setiap tahun dari 584 kasus pada tahun 2012 menjadi 1.212 kasus pada tahun 2021.

Baca Juga

Tell Mama telah memberikan dukungan kepada orang-orang yang terlibat dalam lebih dari 16 ribu kasus kebencian terhadap Muslim dan sikap anti-Muslim sejak 2012. Di mana setidaknya lebih dari 20 ribu orang mengajukan laporan pada periode tersebut.

Mereka mencatat bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam Islamofobia secara online, serta "peningkatan yang signifikan dalam perselisihan terkait tetangga yang berubah menjadi anti-Muslim."

Penguncian wilayah di Inggris "menjadi penghambat kasus-kasus yang berhubungan dengan rumah tangga dan tetangga," kata Tell Mama, seraya menambahkan bahwa tahun 2020 terjadi 1.328 kasus kebencian anti-Muslim secara daring dan luring.

Antara tahun 2016 dan 2019, frekuensi tertinggi insiden Islamofobia secara offline terjadi, sesuai dengan "serangkaian serangan teroris di Inggris, serangan teroris Christchurch di Selandia Baru, dan hasil referendum Brexit."

"Lonjakan kebencian anti-Muslim dapat dijelaskan oleh pertumbuhan sayap kanan, sikap kasar atas wacana politik, dan aktivitas Daesh, kata Tell Mama.

"Ketegangan atas konflik Israel-Palestina pada tahun 2021 juga sekali lagi merembet ke dalam laporan tersebut, dengan peningkatan kasus anti-Muslim," tambahnya.

Serangan yang dipublikasikan dengan baik terhadap para pencari suaka dan fasilitas migran juga telah menyebabkan kejahatan yang ditiru, kata organisasi itu.

Direktur Tell Mama, Iman Atta mengatakan pihaknya telah menghasilkan salah satu studi paling terperinci di Inggris, dengan jumlah kasus aktual dan klasifikasi kasus kebencian anti-Muslim yang mencakup satu dekade dari tahun 2012-2022.

"Ini adalah data selama satu dekade untuk membantu, mendukung dan memastikan bahwa Muslim Inggris mendapatkan akses terhadap keadilan.

"Kami berharap data ini menginspirasi orang lain untuk fokus pada bidang pekerjaan ini dan menyadarkan banyak orang bahwa kebencian anti-Muslim harus ditantang secara damai, dipantau, dan dilawan di mana pun ia muncul.

"Jika kita ingin memastikan masyarakat di mana kohesi sosial diperkuat, maka mengatasi kebencian anti-Muslim adalah bidang pekerjaan penting yang membutuhkan upaya kolektif kita," ujar Iman Atta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement