Jumat 21 Jul 2023 14:58 WIB

Bom Tandan AS Efektif Hambat Laju Pasukan Rusia

HRW minta Ukraina dan Rusia menghentikan penggunaan bom tandan.

AS memiliki sejumlah besar penyimpanan bom tandan atau bom kluster yang dapat diakses dengan cepat
Foto: AP
AS memiliki sejumlah besar penyimpanan bom tandan atau bom kluster yang dapat diakses dengan cepat

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Senjata terlarang bom tandan yang disuplai AS telah digunakan Ukraina dengan efektif dalam serangan balik terhadap pasukan Rusia. Diharapkan, bom tandan akan mempercepat laju pasukan Ukraina untuk merebut kembali wilayahnya dari Rusia. 

‘’Kami dapat umpan balik awal dari Ukraina. Mereka menggunakannya (bom tandan) dengan efektif,’’ kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby, Kamis (20/7/2023). Ia menambahkan, AS menunggu keterangan detail dari Ukraina. 

Baca Juga

Menurut Kirby, seperti dilaporkan Aljazirah, bom tandan dari AS, yang dilarang di lebih 120 negara, mampu merusak formasi pertahanan dan manuver pasukan Rusia. 

Mengutip sumber anonim Ukraina, Washington Post melaporkan, Kamis, bahwa pasukan Kiev menggunakan bom tandan untuk menyerang pasukan Rusia yang sebelumnya mampu menahan laju serangan balik Ukraina.

Pasukan Rusia tersebut berada di bagian timur dan selatan Ukraina.Kini mereka terjebak di antara ranjau anti-tank dan tentara dalam jarak antara 4,8 km dan 16 km. "Bom tandan digunakan untuk merusak pertahanan Rusia,’’ kata pejabat militer Ukraina ke Washington Post.

Lembaga pemikiran berbasis di Washington DC, Institute for the Study of War (ISW) mengungkapkan, penasihat presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak menegaskan serangan balik Ukraina akan lamban dan sulit tetapi akan mencegah pasukan Rusia menguasai medan perang. 

AS dan Ukraina menerima kritik pedas dari kalangan internasional mengenai penggunaan bom tandan ini. Bom ini setelah ditembakkan akan melepas bom-bom kecil dalam jumlah banyak dengan sebaran ke area yang luas. Tak jarang ada yang gagal meladak saat itu juga. 

Ini melahirkan risiko jangka panjang bagi warga sipil di sekitar wilayah pertempuran. Human Rights Watch, awal bulan ini menyatakan, Rusia menggunakan bom tandan secara luas yang menyebabkan banyak warga sipil meninggal dan mengalami luka serius. 

Di sisi lain, Ukraina melakukan serangan rudal menggunakan bom tandan ke Izyum, kota yang diduduki Rusia pada 2022. Serangan ini menyebabkan delapan warga sipil kehilangan nyawa dan melukai 15 lainnya. 

HRW mendesak kedua belah pihak, baik Kiev maupun Moskow menghentikan penggunaan bom tandan. Sebab senjata ini akan tanpa pandang bulu membunuh warga sipil. 

Menyusul penegasan bahwa AS memasok bom tandan ke Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan pasukannya juga akan mengerahkan bom tandan. Meski para ahli militer meyakini, Rusia sudah menggunakannya saat menyerang Ukraina. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement