Selasa 25 Jul 2023 13:57 WIB

Hizbullah Menyebut Israel Menuju Keruntuhan

Hizbullah telah berulang kali terlibat konflik dan kontak senjata dengan Israel.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ferry kisihandi
Petugas keamanan dan demonstran bentrok di jalan menuju Knesset, parlemen Israel.
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Petugas keamanan dan demonstran bentrok di jalan menuju Knesset, parlemen Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT – Hizbullah menyatakan Israel sedang meniti jalan menuju keruntuhan dan perpecahan. Pemimpin kelompok yang didukung Iran ini, Hassan Nasrullah menyatakan hal tersebut merujuk aksi massa menentang perombakan sistem hukum di Israel.  

Parlemen Israel pada Senin (24/7/2023) meratifikasi rancangan undang-undang pertama perombakan sistem hukum yang diajukan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Menyusul upaya kompromi gagal yang memicu krisis konstitusi selama berbulan-bulan. 

Baca Juga

‘’Hari ini, tentu merupakan hari terburuk dalam sejarah entitas tersebut (Israel), seperti yang orang-orang bilang,’’ kata Nasrallah dalam pidato di televisi merujuk Israel. ‘’Kondisi ini menuntun mereka ke jalan menuju keruntuhan, perpecahan, lenyap.’’

Hizbullah telah berulang kali terlibat konflik dan kontak senjata dengan Israel sejak didirikan oleh Garda Revolusi Iran pada 1982. 

Netanyahu berharap koalisi nasionalis-religius dalam pemerintahannya dapat mencapai kesepakatan dengan oposisi terkait perombakan sistem hukum tersebut pada akhir November. Krisis di Israel ini menyebabkan perpecahan mendalam di dalam masyarakat. 

Ini juga menyusup ke kalangan militer. Ribuan relawan pasukan cadangan menyampaikan protes atas langkah Netanyahu itu dengan tak menjalankan tugasnya. Jika mereka benar-benar meninggalkan tugas maka akan menyebabkan masalah bagi Israel. 

Parlemen Israel (Knesset) telah meloloskan “reasonableness bill”, yakni sebuah rancangan undang-undang (RUU) yang menjadi bagian dari upaya pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu merombak sistem yudisial di negara tersebut. Inisiatif tersebut telah ditentang oleh berbagai lapisan masyarakat Israel.

Dalam pemungutan suara pada Senin (24/7/2023), terjadi silang pendapat yang sengit di Knesset. Anggota parlemen dari kubu oposisi meneriakkan kata “memalukan” kepada mereka yang terus mengupayakan agar RUU disahkan. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement