Rabu 26 Jul 2023 12:38 WIB

Ukraina Bekuk Anggota Parlemen yang Dituduh Bersekongkol dengan Rusia

Anggota parlemen ini diduga mendaftarkan ulang bisnisnya di bawah UU Rusia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Bendera Ukraina dan Rusia (ilustrasi). Otoritas Ukraina telah menangkap anggota parlemen negara tersebut yang dituduh melakukan pengkhianatan karena bekerja sama dengan Rusia, Selasa (25/7/2023).
Foto: AP/Sergei Kholodilin/BelTA
Bendera Ukraina dan Rusia (ilustrasi). Otoritas Ukraina telah menangkap anggota parlemen negara tersebut yang dituduh melakukan pengkhianatan karena bekerja sama dengan Rusia, Selasa (25/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV – Otoritas Ukraina telah menangkap anggota parlemen negara tersebut yang dituduh melakukan pengkhianatan karena bekerja sama dengan Rusia, Selasa (25/7/2023). Dia bernama Oleksandr Ponomaryov dan kini sudah ditahan menunggu persidangan.

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan, Ponomaryov menjalin persekongkolan dengan Rusia ketika dia berada di Zaporizhzhia, sebuah kota di tenggara Ukraina yang sebagian daerahnya kini diduduki Rusia. Ponomaryov disebut mendaftarkan ulang bisnisnya di wilayah tersebut di bawah undang-undang Rusia, mentransfer uang ke cabang lokal bank Rusia, memasok bahan bakar minyak ke militer Rusia untuk kendaraan mereka, dan menyediakan peralatan yang digunakan untuk membuat benteng. 

Baca Juga

Media investigasi Ukraina yang berafiliasi dengan RFE/RL menerbitkan sebuah laporan pada Senin (24/7/2023). Dalam laporannya disebutkan bahwa Ponomaryov telah menghabiskan enam bulan di Berdyansk, sebuah kota pelabuhan di wilayah Zaporizhzhia yang direbut oleh pasukan Rusia pada hari-hari awal invasi Februari 2022.

Dalam laporan itu Ponomaryov mengaku telah ditahan oleh pasukan Rusia pada 20 Maret 2022. Dia dipenjara dan disiksa.

Ponomaryov mengatakan dia menolak tawaran untuk bekerja sama dengan Rusia, baik untuk bisnisnya maupun dirinya sendiri. Ia mengklaim bahwa saat ini semua bisnisnya telah disita dan kini dikendalikan oleh Rusia.

Pengacara Ponomaryov belum memberikan komentar atas penangkapan kliennya. Menurut kantor kejaksaan Ukraina, saat ini Ponomaryov ditahan tanpa jaminan oleh pengadilan distrik Pechersk, Kiev.

Sementara itu dalam pidatonya pada Selasa lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, dia tidak akan mentoleransi praktik korupsi dan pengkhianatan dalam urusan negara. "Izinkan saya memperingatkan semua anggota parlemen, pejabat dan semua orang yang bekerja sebagai pegawai negeri. Ketika Anda menghabiskan berhari-hari mencari senjata untuk negara ini, ketika perhatian semua orang tertuju pada apakah ada artileri, rudal, dan drone, Anda merasakan kekuatan moral yang diberikan tentara kita kepada Ukraina,” ucapnya.

 

“Tidak ada yang akan memaafkan anggota parlemen, hakim, pejabat militer, atau pejabat lainnya karena menempatkan diri mereka sebagai oposisi terhadap negara,” ujar Zelensky menambahkan. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement