Kamis 27 Jul 2023 10:20 WIB

Erdogan Pertemukan Presiden Palestina dan Pemimpin Hamas

Abbas dan Haniyeh tidak dapat memperbaiki keretakan hubungan mereka sejak 2007

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan pemimpin kelompok Islamis Palestina Hamas, Ismail Haniyeh
Foto: Reuters/Ahmed Zakot
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan pemimpin kelompok Islamis Palestina Hamas, Ismail Haniyeh

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan pemimpin kelompok Islamis Palestina Hamas, Ismail Haniyeh di Ankara pada Rabu (26/7/2023), dalam rilis kantor Presiden Turki Erdogan mengatakan.

Abbas sedang melakukan kunjungan ke Turki dan sebelumnya telah bertemu dengan Erdogan pada hari Selasa (25/7/2023). Abbas dan Haniyeh tidak dapat memperbaiki keretakan hubungan mereka sejak 2007, ketika Hamas, yang menentang perjanjian damai dengan Israel, menguasai Jalur Gaza. Otoritas Palestina yang didukung Barat tetap dominan di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Baca Juga

Namun pada Selasa, Abbas setuju dengan Haniyeh, yang saat ini berada di antara Qatar dan Turki, untuk mengadakan pertemuan faksi-faksi Palestina di ibukota Mesir, Kairo, pada akhir Juli, untuk mendiskusikan konflik dengan Israel dan cara-cara untuk mengakhiri perpecahan internal.

Warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat hanya sedikit berharap pertemuan tersebut dapat mendamaikan perebutan kekuasaan yang sedang berlangsung antara Hamas dan faksi Fatah Abbas, yang merupakan tulang punggung Otoritas Palestina. Upaya penyatuan pandangan ini setelah berbagai usaha yang gagal dalam 16 tahun terakhir.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Hamas pada hari Rabu, kelompok tersebut mengatakan bahwa para pemimpinnya menegaskan kembali dalam pertemuan hari Selasa dengan Abbas bahwa "perlawanan adalah cara yang paling efisien untuk menghadapi pendudukan (Israel)."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement