Kamis 27 Jul 2023 13:07 WIB

Black Hornet, Drone Mini Pengintai yang Tangguh

Black Hornet berukuran hanya 16 × 2.5 cm dengan berat hanya 18 gram, termasuk baterai

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Pesawat nirawak berbentuk mini jenis Black Hornet ini baru pertama kali dikerahkan Washington untuk sumbangan ke Kiev.
Foto: AP
Pesawat nirawak berbentuk mini jenis Black Hornet ini baru pertama kali dikerahkan Washington untuk sumbangan ke Kiev.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) mengumumkan bantuan keamanan terbaru senilai 400 juta dolar AS untuk Ukraina. Salah satu senjata yang masuk dalam paket bantuan itu adalah drone pengintai Black Hornet yang dibuat oleh Teledyne FLIR Defense, bagian dari Teledyne Technologies.

Pesawat nirawak berbentuk mini jenis Black Hornet ini baru pertama kali dikerahkan Washington untuk sumbangan ke Kiev. Namun, sebelumnya Ukraina telah menggunakan drone pengintai Hornet buatan Norwegia yang berasal sumbangan dari Pemerintah Inggris dan Norwegia.

Baca Juga

FLIR Unmanned Aerial Systems mendapatkan kontrak senilai 93 juta dolar AS pada April. Kontrak ini untuk menyediakan drone pengintai kecil kepada Angkatan Darat AS.

Paket Black Hornet berisi dua pesawat sehingga saat satu perlu diisi ulang, yang lain siap terbang. Kecepatan tertinggi dari pesawat kecil ini adalah 21 km/jam.

Drone ini pun berukuran hanya 16 × 2.5 cm dengan berat hanya 18 gram, termasuk baterai. Ukuran yang sangat mini ini memungkinkan untuk muat di genggaman satu tangan saja.

Meski mungil, menurut keterangan FLIR melalui datasheet yang disediakan situsnya, drone ini teknologi EO dan IR menjembatani kesenjangan antara sensor udara dan darat, dengan situasi yang sama dengan pesawat tanpa awak yang lebih besar.

Mesin Black Hornet pun hampir sunyi dan mampu melakukan penerbangan dengan durasi hingga 25 menit. Pesawat ini juga dapat mentransmisikan video langsung dan gambar berkualitas HD ke operator.

Black Hornet pun memiliki tiga kamera dengan satu melihat ke depan, satu lurus ke bawah, dan satu lagi menunjuk ke bawah pada 45 derajat.  Sebuah fitur GCS dapat ditingkatkan dengan kartu SD, sehingga dapat meningkat kemampuan pemrosesan, peningkatan antarmuka pengguna, pengisi daya yang kuat, dan navigasi berbasis visi yang telah ditingkatkan.

Citra ditransmisikan melalui tautan data terenkripsi dengan jangkauan hingga dua kilometer untuk menyerang target dengan aman melampaui garis pandang visual. "Terkecil dan teringan di dunia, terbukti Black Hornet PRS," tulis perusahan tersebut.

Black Hornet telah digunakan oleh angkatan bersenjata Norwegia, AS, Prancis, Inggris, Jerman, Aljazair, Irlandia, Australia, Belanda, Polandia, Selandia Baru, India, Turki, Afrika Selatan, Maroko, dan Ukraina.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement