Kamis 27 Jul 2023 07:01 WIB

Selain Black Hornet, Ini Paket Bantuan Lain yang Dikirim AS ke Ukraina

AS kirim rudal pertahanan udara, kendaraan lapis baja, dan pesawat tak berawak kecil.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Pertama kalinya dalam bantuan ini  AS mengirimkan drone pengintai Black Hornet
Foto: AP
Pertama kalinya dalam bantuan ini AS mengirimkan drone pengintai Black Hornet

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Pertahanan AS mengumumkan bantuan keamanan tambahan senilai 400 juta dolar AS untuk Ukraina. Bantuan itu terdiri atas rudal pertahanan udara, kendaraan lapis baja, dan pesawat tak berawak kecil.

Pertama kalinya dalam bantuan ini  AS mengirimkan drone pengintai Black Hornet yang diproduksi Teledyne FLIR Defense, bagian dari Teledyne Technologies.

Baca Juga

Teledyne FLIR mengatakan Hornet yang diproduksi Norwegia ini digunakan di Ukraina melalui sumbangan dari Pemerintah Inggris dan Norwegia,. FLIR Unmanned Aerial Systems mendapatkan kontrak senilai 93 juta dolar AS pada bulan April untuk menyediakan drone pengintai kecil kepada Angkatan Darat AS.

Selain itu, paket bantuan persenjataan itu mencakup amunisi untuk sistem pertahanan udara Patriot dan sistem rudal darat-ke-Udara (National Advanced Surface-to-Air Missile Systems - NASMS), sistem anti-pesawat Stinger, amunisi sistem roket artileri mobilitas tinggi (High Mobility Artillery Rocket Systems - HIMARS), kendaraan lapis baja pengangkut personel  Stryker, dan berbagai rudal dan roket lainnya.

Bantuan ini didanai dengan menggunakan Presidential Drawdown Authority atau PDA, yang memberi wewenang kepada presiden untuk dengan cepat mengirim barang dan jasa dari persediaan AS tanpa persetujuan kongres selama keadaan darurat. Isi dari paket bantuan terbaru ini akan berasal dari kelebihan persediaan AS.

Ini adalah paket bantuan keamanan ke-43 yang disetujui oleh Amerika Serikat untuk Ukraina. AS telah memberikan bantuan militer senilai lebih dari 43 miliar dolar AS sejak invasi Rusia pada tahun 2022.

Dalam pengumuman bantuan ini Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mencatat serangan Rusia pada pelabuhan-pelabuhan dan infrastruktur Ukraina sejak Moskow menarik diri dari kesepakatan ekspor gandum Laut Hitam pekan lalu.

"Rusia dapat mengakhiri perang ini kapan saja dengan menarik pasukannya dari Ukraina dan menghentikan serangan brutalnya terhadap kota-kota dan rakyat Ukraina. Sampai hal itu terjadi, Amerika Serikat dan sekutu-sekutu serta mitra-mitra kami akan tetap bersatu dengan Ukraina, selama yang diperlukan," kata Blinken dalam sebuah pernyataan, Rabu (25/7/2023).

Kesepakatan ekspor gandum Laut Hitam ditengahi PBB dan Turki tahun lalu untuk mengatasi krisis pangan dunia yang diperparah invasi Rusia. Ukraina dan Rusia. Dua negara itu merupakan eksportir utama gandum dunia.

Rusia, yang invasinya ke Ukraina telah mengakibatkan kematian ribuan orang dan pengungsian jutaan warga sipil, mengecam paket baru AS ini.

"Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Washington berada di luar moralitas dan akal sehat," kata di aplikasi kirim pesan Telegram Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, Anatoly Antonov.

Pada Selasa (25/7/2023) Inggris mengatakan mereka memiliki informasi yang mengindikasikan militer Rusia mungkin mulai menargetkan pelayaran sipil di Laut Hitam. Sementara Uni Eropa berjanji untuk membantu Ukraina mengekspor hampir semua hasil pertaniannya melalui jalur kereta api dan jalan darat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement