Jumat 28 Jul 2023 16:53 WIB

Mayoritas Pengungsi Anak di Yunani Rentan Dilecehkan

Pengungsi anak tanpa pendamping di Yunani rentan terhadap pelecehan dan eksploitasi.

Seorang wanita berjalan dengan anak-anak di kamp pengungsi Karatepe, di pulau Lesbos, Aegean timur laut, Yunani, Kamis, 25 November 2021.
Foto: AP/Panagiotis Balaskas
Seorang wanita berjalan dengan anak-anak di kamp pengungsi Karatepe, di pulau Lesbos, Aegean timur laut, Yunani, Kamis, 25 November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kurang dari sepertiga pengungsi anak-anak tanpa pendamping di Yunani mendapat suaka tahun lalu, menempatkan sisanya dalam risiko seperti pelecehan dan eksploitasi, menurut laporan Save The Children pada Kamis (27/7/2023).

Laporan bertajuk Without Papers, There is No Life mengungkapkan bahwa sebagian besar anak tanpa pendamping di Yunani rentan terhadap pelecehan dan eksploitasi. Pada 2022, sebanyak 981 dari 3.175 pengajuan suaka telah diterima.

Baca Juga

"Anak-anak tanpa pendamping bergantung pada kerangka kerja hukum Yunani yang menawarkan mereka perlindungan dan keselamatan - pemerintah harus menjamin semua anak-anak ini memiliki izin tinggal," kata penasihat senior Save the Children, Daniel Gorevan.

Penelitian, termasuk wawancara dengan 12 anak tanpa pendamping, mencatat bahwa meski tingkat penolakan tidak dipublikasi, jumlah itu menunjukkan bahwa banyak anak yang dibiarkan tanpa dokumentasi hukum yang diperlukan agar mereka tetap berada di Yunani.

"Ketika saya tidak mempunyai dokumen dan menunggu untuk mendaftar, ibarat dipenjara. Mungkin saya akan tidak dapat meninggalkan kamp, pergi ke pasar, melihat di mana kami berada. Saya menghabiskan banyak waktu dengan ponsel," kata Mahir (14) asal Irak.

Laporan itu mengindikasikan bahwa situasi di Yunani "tak sejalan dengan banyak negara Uni Eropa", di mana hampir separuh dari negara anggota menerbitkan izin tinggal untuk anak-anak tanpa pendamping.

"Penolakan dokumen resmi, akumulasi utang anak-anak untuk menutupi kebutuhan, membuat mereka semakin rentan terhadap pelecehan," ungkap direktur Dewan Pengungsi Yunani Lefteris Papagiannakis.

sumber : Antara/Anadolu Agency
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement