Ahad 30 Jul 2023 06:10 WIB

PBB: Seorang Bayi Meninggal Karena Panas Ekstrem di Kamp Pengungsi Suriah 

Suhu di kota Idlib di Suriah mencapai 30-46 derajat Celcius.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Kamp pengungsi di Idlib, Suriah. Seorang bayi berusia satu tahun meninggal di sebuah kamp pengungsian di Kota Idlib, barat laut Suriah, akibat cuaca panas ekstrem
Foto:

Dandoush tinggal di tenda bersama putri dan cucunya. Dandoush mengatakan, setiap hari dia melakukan upaya yang untuk membuat keluarganya merasa sejuk, termasuk memasukkan cucunya ke dalam wadah plastik dan menuangkan air dingin ke atasnya.

“Jika orang tua seperti kita tidak tahan dengan cuaca seperti ini, bagaimana dengan anak kecil? Kemarin, cucu saya mulai gemetar dan kesulitan bernapas, jadi kami membawanya ke rumah sakit, dan mereka memberi tahu kami bahwa itu terjadi karena panas di dalam tenda," ujar Dandoush.

Pengungsi lainnya, Hazem al-Hajji (30 tahun) dari pedesaan Idlib selatan yang tinggal di salah satu kamp dekat perbatasan Suriah-Turki, mengumpulkan anak-anak dari kamp dan menyemprot mereka dengan air. Al-Hajji mencoba menghibur mereka dan mengurangi intensitas panas.

“Anak-anak kita menanggung beban lebih dari yang dapat mereka tanggung.  Begitu musim dingin yang membekukan hilang, mereka dilanda musim panas yang membakar tubuh lemah mereka,” kata al-Hajji.

Al-Hajji mengatakan, sebagian besar tenda kekurangan alat pendingin, kecuali air. Alat pendingin yang tersedia adalah kipas angin. Al-Hajji menambahkan, kipas angin tidak dapat mendinginkan suhu sekitar, dan justru menggerakkan udara panas.

“Kami sangat menantikan ketiadaan matahari untuk memberikan tubuh kami sedikit istirahat dari panas yang melelahkan,” kata al-Hajji. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement