REPUBLIKA.CO.ID, ZAPORIZHZHIA -- Sekretaris Dewan Kota Zaporizhzhia Anatoliy Kurtiev mengatakan serangan rudal Rusia menewaskan dua orang. Ledakan itu menghancurkan jendela-jendela apartemen di kota itu.
"Sebuah rudal musuh menghantam sebuah area terbuka," kata Kurtiev di aplikasi kirim-pesan Telegram, Ahad (30/7/2023).
"Sayangnya, seorang pria dan seorang wanita tewas. Seorang perempuan lainnya terluka," tambahnya.
Regu penyelamat terlihat membawa para korban dengan kantong mayat di daerah rimbun di samping jalur kereta api beberapa ratus meter dari stasiun di pusat kota. Orang-orang berseragam memeriksa pecahan peluru dan berdiri di samping sebuah kawah di tanah selebar beberapa meter.
"Gelombang ledakan menghancurkan jendela-jendela di gedung-gedung bertingkat dan merusak bangunan sebuah institusi pendidikan dan sebuah supermarket," kata Kurtiev.
Ia menambahkan para psikolog dan layanan lainnya memberikan bantuan di lapangan.
Di salah satu gedung apartemen, seorang wanita berusia 65 tahun yang menyebutkan namanya sebagai Olena, duduk di balik jendela bilik kantor parkir yang hancur dan menyilangkan tangannya saat ia menggambarkan bagaimana ia selamat dari dampaknya tanpa cedera.
"Saya duduk di sini seperti ini," katanya, sambil menggerakkan tangannya saat mengingat saat-saat terjadinya serangan Sabtu (29/72023) malam.
"Kejadiannya sangat tidak terduga, semua kaca beterbangan," tambahnya.
Kurtiev mengatakan gelombang ledakan tersebut memecahkan kaca-kaca jendela di gedung 13 lantai dan sebuah institusi pendidikan.