Ahad 30 Jul 2023 20:27 WIB

Transgender Pemenang Miss Universe Belanda Mengaku Jadi Korban Ujaran Kebencian

Rikkie Valerie Kolle dapat komentar positif dan negatif dari seluruh dunia.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Membandingkan pemenang Miss Netherland 2023, Rikkie Valerie Kolle dan runner up, Nathalie Yasmin Mogbelzada.
Foto: Istimewa
Membandingkan pemenang Miss Netherland 2023, Rikkie Valerie Kolle dan runner up, Nathalie Yasmin Mogbelzada.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Seorang transgender mencetak sejarah dalam pemilihan kontes kecantikan Miss Universe Belanda belum lama ini. Rikkie Valerie Kolle memenangkan Miss Universe Belanda 2023 mengalahkan semua kontestan perempuan pada Ahad (9/7/2023) lalu.

Dalam 94 tahun sejarah kontes kecantikan Belanda, Rikkie menjadi seorang transgender pertama yang dinobatkan sebagai pemenang. Rikkie yang berusia 22 tahun berbicara tentang kecantikan, cemooh, dan melanggar batasan.

Baca Juga

Sejak namanya disebut sebagai pemenang, Rikkie mengaku tidak percaya. "Saya sangat tidak percaya saat mereka memanggil nama saya, saya seperti, 'Ya Tuhan, apakah ini benar-benar terjadi'?" kata dia dikutip laman BBC, pada Sabtu (29/7/2023).

"Aku hanya menikmati setiap momennya. Saya ingin berterima kasih kepada semua pembenci," kata dia.

Rikkie mengatakan dia bermimpi memenangkan kontes seperti ini sebagai seorang anak kecil polos. "Perjalanan dimulai sebagai anak kecil yang sangat tidak percaya diri dan sekarang saya berdiri di sini sebagai wanita yang kuat, berdaya, dan percaya diri. Saya sangat bangga akan hal itu," kata dia.

Rikkie mengatakan dia mendapat campuran komentar positif dan negatif dari seluruh dunia sebelum dan sesudah dia memenangkan mahkota, termasuk diberitahu bahwa dia seharusnya tidak masuk. "Mereka [orang] mengatakan kepada saya 'dia gadis cantik tapi dia bisa pergi ke kontes trans karena [Miss Netherlands] adalah untuk wanita sejati'," kata dia.

Di negaranya pun dia banyak mendapatkan komentar negatif. "Di Belanda, saya juga mendapat banyak reaksi. Ini juga menunjukkan bahwa kita masih belum ada di Belanda dan inklusivitasnya sangat minim sekarang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement