Ahad 06 Aug 2023 09:31 WIB

Rusia-Ukraina Sama-Sama Ciptakan Hoaks dan Mitos Perang

Keduanya mengklaim kemenangan dan tetap diam tentang kekalahan

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Bangsa di mana pun yang berperang membengkokkan kebenaran untuk meningkatkan moral di garis depan
Foto: Prigozhin Press Service via AP
Bangsa di mana pun yang berperang membengkokkan kebenaran untuk meningkatkan moral di garis depan

REPUBLIKA.CO.ID, TALLINN -- Medan perang di Ukraina, kabut perang melanda tentara. Jauh dari pertempuran, racun terkait dan sama membingungkan mereka yang berusaha memahami kondisi yang terjadi dalam perang besar itu.

Disinformasi, misinformasi, dan informasi mengaburkan pemahaman warga sipil. Pejabat dari masing-masing pihak merancang plot licik yang disiapkan. Mereka mengklaim kemenangan yang tidak dapat dikonfirmasi dan tetap diam tentang kekalahan.

Baca Juga

Semua ini bukan hal unik untuk konflik Rusia-Ukraina. Bangsa di mana pun yang berperang membengkokkan kebenaran untuk meningkatkan moral di garis depan dan menggalang dukungan dari sekutunya, serta berharap bisa membujuk para pencela untuk mengubah sikapnya.

Tapi perang darat terbesar di Eropa dalam beberapa dekade dan yang terbesar sejak awal era digital terjadi di ruang informasi yang sangat panas. Teknologi komunikasi modern cenderung memperbanyak kebingungan karena penipuan dan kepalsuan menjangkau khalayak secara instan.

"Pemerintah Rusia sedang mencoba untuk menggambarkan versi realitas tertentu, tetapi itu juga dipompa keluar oleh pemerintah Ukraina dan mengadvokasi perjuangan Ukraina," ujar analis di Carnegie Foundation for International Peace Andrew Weiss.

Menurut Weiss, masyarakat saat ini juga memiliki pandangan dan menggunakan informasi dengan sangat efektif. Upaya ini untuk mencoba membentuk semua pandangan tentang perang dan dampaknya.

Bahkan sebelum perang dimulai, kebingungan dan kontradiksi merajalela. Rusia, meski mengerahkan puluhan ribu tentara di perbatasan, mengklaim tidak berniat menyerang. Sedangkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy secara konsisten meremehkan kemungkinan perang.

Dalam sehari setelah perang dimulai pada 24 Februari 2022, disinformasi menyebar. Salah satu yang menarik perhatian kisah “Hantu Kiev” tentang seorang pilot pesawat tempur Ukraina yang menembak jatuh enam pesawat Rusia. Asal usul cerita tersebut tidak jelas, tetapi dengan cepat didukung oleh akun resmi Ukraina sebelum pihak berwenang mengakui bahwa itu adalah mitos.

Salah satu kasus disinformasi yang paling mencolok muncul di minggu kedua perang....

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement