Sabtu 05 Aug 2023 08:48 WIB

Polandia Kembali Tangkap Anggota Jaringan Spionase Rusia

Polandia menyebut telah menahan 16 tersangka dalam kasus spionase Rusia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
 Tentara Polandia memasang kawat berduri di sepanjang perbatasan Polandia dengan eksklaf Rusia. Polandia mengatakan telah kembali membekuk seorang anggota jaringan mata-mata Rusia.
Foto: EPA-EFE/ARTUR RESZKO POLAND
Tentara Polandia memasang kawat berduri di sepanjang perbatasan Polandia dengan eksklaf Rusia. Polandia mengatakan telah kembali membekuk seorang anggota jaringan mata-mata Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA – Polandia mengatakan telah kembali membekuk seorang anggota jaringan mata-mata Rusia. Dengan penangkapan tersebut, Warsawa menyebut telah menahan 16 tersangka dalam kasus serupa.

“(Badan Keamanan Internal Polandia/ABW) menahan orang lain, orang ke-16 yang dicurigai berpartisipasi dalam jaringan mata-mata Rusia,” tulis Menteri Dalam Negeri Polandia Mariusz Kaminski lewat akun X (Twitter) resminya, Jumat (4/8/2023).

Baca Juga

Individu yang ditangkap merupakan warga negara Belarusia bernama Mikhail A. Menurut Kaminski, dia terlibat dalam pengintaian fasilitas dan pelabuhan militer. “Dia juga melakukan kegiatan propaganda untuk Rusia. Dia ditahan,” katanya.

Layanan pers menteri-koordinator dinas intelijen dan keamanan Polandia mengatakan, Mikhail. A datang ke Polandia pada 2021 setelah tinggal beberapa tahun di Rusia. Dia pun sempat dipenjara selama enam tahun. "Bukti dalam kasus ini menunjukkan bahwa dia dibayar secara teratur untuk pelaksanaan tugas yang dirancang untuk melemahkan keamanan internal dan eksternal Polandia," ungkap ABW.

"Individu Belarusia mengaku sebagian bersalah. Dia didakwa mengambil bagian dalam aktivitas intelijen asing yang ditargetkan terhadap Polandia. Atas keputusan pengadilan, dia telah ditahan selama tiga bulan," tambahnya.

Polandia, yang telah menjadi hub pasokan militer Barat ke Ukraina, mengatakan telah menjadi target utama mata-mata Rusia. Warsawa menuduh Rusia dan Belarusia mencoba mengacaukannya.

"ABW terus menyelidiki rincian lebih lanjut dari aktivitas jaringan mata-mata tersebut dan mengidentifikasi semua individu yang terkait dengan kelompok tersebut. Oleh karena itu tidak menutup kemungkinan penangkapan lebih lanjut di masa mendatang," kata ABW.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement