REPUBLIKA.CO.ID, JINAN -- Gempa bumi mengguncang wilayah Cina Timur pada Ahad (6/8/2023) pagi, dengan kekuatan 5,5 magnitudo atau skala richter. Gempa yang mengguncang wilayah Pingyuan, di Kota Dezhou, Provinsi Shandong, ini setidaknya menciderai 21 orang, sebagaimana dilaporkan media pemerintah, Xinhua.
Setidaknya 126 bangunan yang berada di zona gempa mengalami kerusakan mulai berat yakni runtuh hingga ringan retak-retak. Sementara layanan transportasi, komunikasi, dan pasokan listrik di sana tetap berjalan normal, dan tidak ada kerusakan hingga kebocoran, yang ditemukan pada pipa minyak dan gas, menurut pihak berwenang setempat.
China Railway Group menangguhkan beberapa operasi kereta api pada rute-rute termasuk Kereta Api Beijing-Shanghai dan Kereta Api Beijing-Kowloon sebagai tanggapan terhadap gempa bumi, CCTV melaporkan.
Lebih dari 20 kereta api yang berangkat dari Beijing, Tianjin, dan Cangzhou dihentikan dan sekitar 30 kereta api melalui Kereta Api Berkecepatan Tinggi Shijiazhuang-Jinan juga dihentikan, menurut China Railway Beijing Group Co, Ltd.
Kantor pusat bantuan gempa bumi Dewan Negara dan Kementerian Manajemen Darurat Cina telah mengaktifkan tanggap darurat Level-IV setelah gempa bumi berkekuatan 5,5 skala Richter itu terjadi. Setelah mendapat kabar banyak warga terluka, sebuah tim evakuasi telah dikirim ke Provinsi Shandong untuk memandu penyelamatan dan bantuan setelah gempa bumi.
Pihak berwenang setempat telah meluncurkan tanggap darurat, untuk mengatur penyelamatan dan menilai risiko yang mungkin terjadi. Goncangan gempa menghantam Provinsi Shandong, Cina timur pada terjadi pada pukul 2:33 pagi pada hari Ahad (6/8/2023) waktu Beijing.